Jakarta, CNN Indonesia —
Pada Kamis (19/12) pasukan Israel menyerang pelabuhan dan fasilitas energi yang sering digunakan oleh milisi Houthi di Yaman sebagai pembalasan terhadap rudal yang ditembakkan kelompok militer tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan presisi terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, “termasuk pelabuhan Sanaa dan fasilitas energi, yang telah digunakan oleh Houthi untuk mengambil bagian dalam operasi militer.”
“Saya telah memperingatkan para pemimpin Houthi bahwa Israel juga akan mendatangi mereka,” kata Menteri Pertahanan Israel Israel Katz seperti dikutip AFP.
Menurut saluran berita Houthi Al Masirah, serangkaian “serangan kekerasan” telah dimulai di ibu kota Yaman, Sanaa, dan kota pelabuhan Hodeidah.
Al-Masirah mengatakan dua pembangkit listrik di Sanaa dan sekitarnya menjadi sasaran serangan. Pelabuhan tersebut juga dilaporkan menjadi sasaran dalam empat serangan, sementara fasilitas minyak menjadi sasaran dalam dua serangan lainnya.
Setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan di pelabuhan Al Salif. Sementara itu, tersiar kabar bahwa dua orang tewas dalam penyerangan stasiun minyak tersebut.
Serangan Israel terjadi setelah Houthi menembakkan rudal ke wilayah Zionis, yang berhasil dicegat oleh tentara.
Ini adalah serangan Houthi kedua yang dilancarkan pekan lalu. Houthi pertama kali menembakkan beberapa rudal yang menargetkan Tel Aviv pada hari Senin. Serangan itu juga dihentikan oleh tentara Israel.
Kelompok Houthi telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak pemerintah Zionis melancarkan serangan ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Kelompok Houthi mengklaim aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. (baca baca)