Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengungkap kondisi pria gay Reinhard Singa usai dipukuli oleh sesama narapidana di penjara Inggris.
Juda Nograha, Direktur Keamanan WNI dan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, mengatakan kondisi Reinhardt kini stabil.
Juda kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (24/12): “Kondisi rumah sakit secara umum baik.”
Juda mengatakan Reinhard mengalami tekanan psikologis terkait pemukulan tersebut. Namun, hal itu sudah lama terjadi, seperti yang terjadi tahun lalu.
Juda mengatakan: “Kami telah menerima tekanan psikologis terkait kasus pelecehan, namun tidak ada yang terkait dengan kekerasan yang diterima pada Juli 2024. Yang terjadi adalah kekerasan Juli 2023, bukan 2024. Jadi, tidak ada apa-apa di tahun 2024.”
Juda juga mengatakan, setelah pemukulan tersebut, penjara Inggris memberikan cek kesejahteraan atau pemeriksaan kesehatan kepada Reinhard.
“Pihak Lapas sedang menyelidiki kesejahteraan rumah sakit di Lapas dan telah meminta pihak rumah sakit untuk menghubungi keluarganya, dan pihak rumah sakit sudah dua kali menghubungi keluarganya di Indonesia,” kata Judah.
Reinhard Sinaga dikabarkan dicari oleh narapidana di sebuah penjara di West Yorkshire, Inggris.
Sebuah sumber mengatakan kepada The Sun bahwa Reinhard terluka parah setelah diserang oleh narapidana pada Juli lalu.
Untungnya, seorang pengasuh turun tangan dan Reinhard selamat.
“Sinagoga itu arogan dan dibenci di seluruh dunia,” kata pria itu. Diperkirakan dia akan menghabiskan waktu di penjara karena kejahatan berat.
“Dia dalam bahaya besar, dia dalam bahaya,” katanya.
Reinhardt adalah warga negara Indonesia (WNI) yang dipenjara antara tahun 2015 dan 2017 karena melakukan ancaman seksual terhadap ratusan anak muda saat tinggal di Manchester.
Dia didakwa melakukan 159 kejahatan seks, termasuk pemerkosaan terhadap 136 remaja.
Reinhard terancam hukuman minimal 40 tahun penjara. Dia saat ini ditahan di Penjara HMP Wakefield di West Yorkshire. (blq/rd)