Yogyakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perdagangan Bodi Santoso memastikan harga minyak goreng Munyakita akan turun hingga normal kembali pada pekan ini atau menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Harga minyak goreng kemasan polos yang diumumkan pemerintah mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 18.000 per liter di pasaran, padahal HETI yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 15.700 per liter.
“Mulai minggu ini kami pastikan harga (minikida) tidak naik di beberapa daerah ya, secepatnya,” kata Boddy. , Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY, Senin (25/11).
Selain itu, menurut Budi, belum seluruh wilayah di Indonesia mengalami kenaikan harga manyakita di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Sebenarnya ada sedikit peningkatan, jadi secara nasional sebenarnya ada peningkatan, tapi sebenarnya di banyak daerah seperti Jogja biasa saja, hanya di beberapa daerah saja,” ujarnya.
Buddy mengatakan, rencana pemanggilan distributor dan produsen dilakukan pada pekan ini sebagai upaya stabilisasi harga Manykita.
“Kami meminta produsen dan distributor menjaga pasokan,” tutupnya.
Sebelumnya, Buddy mengungkapkan rencana memanggil distributor karena harga Manykita yang mencapai Rp 15.700 per liter.
Kementerian Perdagangan mencatat harga Manykita mencapai 17.058 per liter di 82 kabupaten/kota di Indonesia. Bahkan, harganya mencapai 18 ribu per liter di 32 wilayah.
Kenaikannya mencapai 8,28 persen dari HET, kata Budi. Ia mengimbau para distributor segera mengikuti aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permandik) Nomor 18 Tahun 2024.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Budi menjelaskan alasan kenaikan harga minyak goreng. Hal ini terutama terjadi di Indonesia bagian timur.
“Kami beralasan untuk membuat rantai pasok yang lebih panjang dari yang ditentukan dalam Permendag 18/2024. Pasokan harus dari produsen, distributor 1 (D1), D2 dan pengecer,” kata Budi. Rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Rabu (20/11) di Jakarta Pusat.
“Namun banyak transaksi di industri ini yang bersifat retailer-to-retailer,” lanjut Buddy.
(kurang/minum)