JAKARTA, CNN Indonesia –
Polda Sumsel resmi menetapkan pria berinisial FD yang diduga melakukan penganiayaan terhadap mahasiswa Coas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Direktur Anwar Reksowidjojo mengatakan, pihaknya menetapkan tersangka setelah menyelidiki pelaku penyerangan yang menyerahkan diri pada Jumat (13/12).
Saat diperiksa, Anwar mengatakan penyerang FD juga mengaku melakukan pemukulan terhadap korban bernama Muhammad Luthfi Hadhyan.
Pada konferensi pers tanggal 12 (14), dia mengatakan: “Kami memiliki cukup bukti, telah meningkatkannya menjadi tersangka dan menangkap yang bersangkutan hari ini.”
Sebelumnya, video penganiayaan Lutfi viral di media sosial. Kabarnya, tersebarnya cerita penganiayaan ini disebabkan oleh penyebaran rencana piket malam tahun baru.
Dalam video tersebut, seorang pria berkemeja merah menghajar Lutfi di sebuah restoran. TKP diduga terjadi pada Rabu (11/12) di Jalan Demang, Palembang.
Pria berkemeja merah yang baru-baru ini tertangkap kamera diduga menyerang santri di Pondok Pesantren FK Unsri, Palembang, telah menyerahkan diri ke Polda Sumsel.
Kabid Humas Polda Sumsel, Direktur Sunarto mengatakan, terlapor tiba di Polda Sumsel bersama kuasa hukumnya dan keluarganya pada Jumat (13/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat ini terdakwa sudah bersama kuasa hukumnya di Departemen 5 Kecamatan 3 Zatanras Detreskrimum Folda Sumsel dan sudah diterima penyidik untuk diperiksa, ujarnya.
Polisi langsung memeriksa terlapor untuk menyelidiki penganiayaan tersebut. Sementara itu, M. Lutfi (22), santri pesantren yang mengalami kerusakan, saat ini dirawat di RS Bayankara Palembang.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang dokter pesantren dipukuli oleh seorang pria di sebuah restoran di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi perbincangan hangat.
Sebuah video viral yang dirilis dari sebuah restoran memperlihatkan seorang pria berkemeja merah memukuli seorang santri bernama Lutfi. TKP diduga terjadi pada Rabu (11/11) di Jalan Demang, Palembang.
Berkisah tentang seorang dokter pesantren yang tak mau menerima rencana mogok kerja bertepatan dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru. Hal ini dilaporkan kepada ibunya yang ditemui Luthfi hingga berujung pada dugaan pemukulan di sebuah kafe di Palembang.
(fra/fra)