Jakarta, CNN Indonesia —
Kelompok serikat pekerja mengancam akan melakukan mogok nasional jika pemerintah memutuskan menaikkan PPN menjadi 12% pada Januari 2025.
Ketua KSPI sekaligus Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi tersebut rencananya akan berlangsung setidaknya dua hari.
Tindakan ini rencananya akan menghentikan produksi minimal dua hari, kata Said Iqbal dalam keterangannya, Kamis (21/11).
Said Iqbal mengatakan, usulan mogok nasional ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan yang dinilai menindas masyarakat awam dan pekerja.
Ia meminta pemerintah membatalkan rencana kenaikan PPN menjadi 12%.
Kemudian, mereka juga menyerukan kenaikan upah minimum sebesar 8 hingga 10 persen pada tahun 2025, agar daya beli masyarakat meningkat. Selanjutnya, menentukan upah minimum sektoral disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor.
Terakhir, kenaikan tarif pajak tidak dimaksudkan untuk membebani masyarakat awam.
“Tetapi dengan meningkatkan jumlah wajib pajak dan meningkatkan pemungutan pajak bagi usaha besar dan orang kaya,” ujarnya.
Said mengatakan, rencana pemerintah menaikkan PPN hingga 12% pada tahun 2025 hanya akan memperburuk kondisi perekonomian masyarakat kecil dan pekerja.
Ia meyakini kebijakan ini hanya akan menurunkan daya beli secara signifikan, memperdalam kesenjangan sosial, dan menggagalkan target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 8 persen.
“Lemahnya daya beli ini juga akan memperburuk kondisi pasar, mengancam kelangsungan usaha, dan meningkatkan risiko PHK di semua sektor,” ujarnya. (mnf/eng)