Jakarta, CNN Indonesia —
Satgas Operasi Perdamaian Katenz menyatakan akan memburu Aske Mabel, mantan anggota Polres Yalimo yang diduga membelot menjadi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Brigadir Jenderal Faizal Ramadeni, kepala operasi perdamaian di Katenz, mengatakan timnya melancarkan perburuan setelah beredar video Ask Mebel yang mengaku sebagai komandan Ku Klux Klan di wilayah Yalimo.
“Orang dalam video yang beredar diduga kuat memiliki kemiripan dengan Ask Mabel, mantan anggota Polres Yalimo. Oleh karena itu, upaya penegakan hukum akan terus kami lakukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/9). dalam pernyataan itu.
Faizal mengatakan, tindakan penegakan hukum terhadap Aske Mabel juga didasarkan pada keterlibatannya dalam penyitaan senjata laras panjang AK-47, Minggu (9 Juni) lalu.
Secara terpisah, Ketua Satgas Humas Operasi Perdamaian Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno menambahkan, pihaknya sudah memulai penyelidikan dan akan menyasar Asje Mabel.
“Saat ini sedang kami selidiki dan Aske Mabel akan menjadi target utama penegakan hukum pada Operasi Cartenz-2024 dan akan berlanjut pada Operasi Cartenz-2025 berikutnya,” ujarnya.
Bayu menegaskan Pokja Perdamaian Katens akan menindak siapapun yang terlibat dalam perilaku kriminal yang mengancam stabilitas dan keamanan masyarakat Papua.
Dalam video pendek yang beredar sebelumnya, Asike Mabel mengaku sebagai pimpinan Yalimo Ku Klux Klan. Ia pun mengaku menyita empat pucuk senjata di Polres Yalimo.
“Saya ditunjuk menjadi Komandan TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Belum lama ini, kami menyita empat pucuk senjata jenis AK-47 dari Polsek Yalimo di Pegunungan Provinsi Papua,” ujarnya.
Ia menambahkan: “Hari ini kami mengumumkan bahwa Kodam Baliniyali-Yalimo Timur akan menggunakan peralatan logistik yang disita untuk perjuangan rakyat Papua Barat.”