Jakarta, CNN Indonesia.
Striker Udinese Alexis Sanchez membuat pengumuman mengejutkan karena dia ingin kembali ke Arsenal setelah sesi latihan pertamanya bersama Manchester United pada tahun 2018.
Sanchez bergabung dengan Manchester United pada jendela transfer Januari 2018 dalam pembicaraan dengan Henrikh Mkhitaryan.
Menurut Metro, pemain internasional Chile itu awalnya melihat kepindahan ke Manchester United sebagai peluang bagus karena klub Manchester tersebut telah mendominasi sepak bola Inggris selama dua dekade.
Kegembiraan Sanchez semakin lengkap saat ia menerima kaus ikonik bernomor 7 yang sebelumnya dikenakan nama-nama besar seperti George Best, Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo.
“Saya menerima kesempatan untuk pergi ke Manchester United. Itu menarik dan merupakan sesuatu yang baik bagi saya,” kata Sanchez.
“Saya sangat mencintai klub ini ketika saya masih muda. Pada akhirnya, saya menandatangani kontrak, tapi saya tidak meminta informasi tentang apa yang terjadi di dalam klub,” tambah Sanchez.
Namun, apa yang terjadi pasca kepindahannya ke Manchester United tak sesuai ekspektasi Sanchez. Pemain yang pernah menjadi pemain Barcelona itu mengaku menyesal bergabung dengan Manchester United setelah sesi latihan pertamanya.
“Terkadang ada hal-hal yang tidak Anda sadari sampai Anda tiba di sana, dan saya ingat latihan pertama yang saya ikuti, saya merasakan banyak hal,” kata Sanchez.
“Setelah sesi itu saya pulang ke rumah dan berkata kepada keluarga dan agen saya: ‘Tidak bisakah Anda memutuskan kontrak dan kembali ke Arsenal?’ Mereka tertawa,” lanjut Sanchez.
Alexis Sanchez bergabung dengan Manchester United selama masa kepelatihan Jose Mourinho. Setelah satu setengah musim di Manchester United, Sanchez dipinjamkan ke Inter Milan sebelum mendapatkan kontrak permanen.
“Saya mengatakan kepada mereka ada sesuatu yang tidak beres, saya merasa tidak enak badan. Namun saya menandatangani kontrak dan saya sudah berada di sini,” kata Sanchez.
“Setelah beberapa bulan pertama saya merasakan hal yang sama. Kami belum menjadi tim yang bersatu.
(maaf/maaf)