
Jakarta, CNN Indonesia –
Pola makan yang tepat membuat Anabul tetap sehat dan penuh energi. Makanan basah kemasan dan makanan kering bisa menjadi makanan pokok. Tapi apa yang terbaik untuk anak-anak?
Kucing yang sehat ditunjang dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi dari pola makannya. Makanan kucing kemasan direkomendasikan karena mengandung nutrisi seimbang yang dibutuhkan kucing, kata dokter hewan Neno Sukelan.
Makanan kucing saat ini pada dasarnya tersedia dalam dua bentuk yaitu makanan basah dan makanan kering. Perbedaan makanan basah dan makanan kering
Kedua jenis makanan kucing ini biasanya ditawarkan oleh pemilik kucing. Beberapa pemilik kucing mencampurkan keduanya dalam makanan yang sama.
Keduanya cocok untuk anak-anak dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Konsentrasi nutrisi
Makanan basah memiliki kepadatan nutrisi yang lebih rendah dibandingkan makanan kering. Mengapa?
“Makanan basah 70-80 persennya adalah air,” kata Neno, Senin (16/12) saat mengunjungi penampungan hewan bersama Bolt di Rumah Kucing Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Makanan kering kini memiliki kandungan air maksimal 10 persen sehingga dianggap lebih kaya nutrisi. Namun pemberian makanan kering sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang tepat sesuai dengan usia dan berat badan kucing, karena jika berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Kelebihan berat badan atau obesitas bisa memperpendek umur kucing, kata Neno
Palatabilitas adalah tingkat kesukaan terhadap suatu makanan tertentu. Makanan basah terasa lebih enak karena memiliki rasa yang kuat dan tekstur yang mirip dengan makanan asli (daging atau ikan).
Terus rasa makanan keringnya jadi berkurang. Namun kini para produsen makanan kering telah banyak melakukan inovasi agar rasanya tidak kalah dengan makanan basah
Makanan kering lebih praktis dibandingkan makanan basah yang kotor.
Kepraktisan ini juga terlihat dalam hal penyimpanan. Makanan kering lebih mudah disimpan dan memiliki umur simpan lebih lama, namun makanan basah sebaiknya disiapkan pada waktu yang sama atau disimpan di lemari es.
Neno mengatakan, meski makanan basah disimpan di lemari es, rasa atau aromanya bisa berubah dan kucing tidak menyukainya.
Banyak cairan
Karena makanan basah mengandung lebih banyak air, hal ini mendorong kucing untuk lebih sering buang air kecil. Sering buang air kecil secara tidak langsung akan “membilas” kandung kemih kucing dan mengurangi risiko terjadinya masalah saluran kemih, termasuk penyakit saluran kemih bagian bawah kucing (FLUTD). FLUTD sering terjadi pada kucing yang kesulitan buang air kecil.
Sedangkan pemberian makanan kering tidak serta merta memicu FLUTD. Namun, pemilik kucing sebaiknya menyediakan wadah minum untuk mencegah kucingnya mengering. (el/asr)