
Jakarta, CNN Indonesia —
Pramono Anung-Rano Karno ‘Si Doel’ dijamin menang telak di Pilgub Jakarta 2024 setelah kubu Ridwan Kamil-Suswono mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Tim pemenangan RK-Suswono tak menggugat hasil pemilu Pemprov DKI Jakarta ke Mahkamah Konstitusi hingga batas waktu pengajuan gugatan pada pukul 23.59 WIB, Rabu (11/12).
Pramono-Rano dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU DKI Jakarta dengan perolehan 2.183.239 suara atau setara 50,07 persen. Sedangkan pasangan RK-Suswono memperoleh 1.718.160 suara atau 39,40 persen.
Kepemimpinan Pramono-Rano di Jakarta nantinya akan dibayangi oleh kekuasaan Partai RK-Suswono yang mendominasi DPRD DKI Jakarta. Pramono-Rano didukung PDIP dan Hanura, namun hanya PDIP yang mendapat kursi di DPRD DKI.
PDIP tercatat memiliki 15 kursi di Cabon Sirih, sedangkan 91 kursi lainnya dikuasai KIM Plus.
PKS 18 kursi, Garindra 14 kursi, NasDem 10 kursi, Golkar 10 kursi, PKB 10 kursi, PAN 10 kursi, Demokrat 9 kursi, PSI 8 kursi, PPP 1 kursi, dan Parindo 1 kursi.
Direktur Eksekutif Trias Politica Agung Baskoro menilai hubungan Pramono-Rano dan DPRD akan baik-baik saja meski tidak didukung sebagian besar fraksi.
Menurutnya, hal tersebut tak lepas dari sosok Pramono yang dikenal fleksibel dan mampu menjalin hubungan baik dengan semua pihak.
Saya yakin sosok Pramono yang fleksibel akan menjaga hubungan antara eksekutif dan legislatif.
Agung mengatakan, hal ini juga bergantung pada komunikasi Pramono dengan Presiden Prabowo Subianto.
Nanti bagus banget dan di sinilah Anies menang melawan Ahok, dan akhirnya dinamika politik di ibu kota berubah, kata Agung kepada fun-eastern.com, Kamis (12/12).
Menurutnya, kemenangan Pramono juga membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang “sedikit musuh”.
“Saat terpilih di Jakarta, dia mampu menunjukkan bahwa dia bisa berada dimana saja, di eksekutif, di legislatif, bahkan dalam persaingan pemilu yang ketat seperti itu,” ujarnya.
Meski ada momentum, Agung yakin promono mampu mengatasinya. Dia mengatakan, Pramono DKI bisa berkomunikasi dengan baik dengan semua pihak termasuk DPRD DKI.
“Tidak sampai ekstrem, kontroversi besar,” ujarnya.
Secara terpisah, Pakar Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Verdi Fermantoro menilai tidak akan ada konflik berarti antara Pram-Rano dan DPRD.
Ia mengatakan Promo memiliki rekam jejak yang sangat kuat dalam membangun hubungan dengan berbagai pihak.
Namun dalam beberapa kasus, DPRD mungkin mengambil sikap tegas terhadap pemerintah provinsi di bawah Pram-Rano. Namun, menurutnya, hal itu hanya bagian dari check and balances.
“Karena kalau tidak didukung koalisi besar yang kini berpihak pada RIDO, dengan kata lain kalau melihat lingkungan politik, Pram dan Doel bukan musuh bersama. Jadi relatif tidak hilang,” kata Verdi. . .
Verdi menduga elite Prabowo dan Garindra punya andil dalam ditolaknya gugatan RIDO di Mahkamah Konstitusi. Saya yakin langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas politik nasional di masa depan.
Vardi mengatakan, di awal kepemimpinannya, Prabo juga sangat membutuhkan stabilitas politik agar programnya bisa berjalan lancar.
“Menurut saya, kontribusi Presiden Prabowo kepada MK adalah salah satu kontribusinya. Dengan kata lain, kalau kita kalah ya sudah, jangan berlarut-larut dalam polarisasi, karena masih banyak agenda ke depan yang harus diselesaikan. diperkuat.
Verdi juga mengatakan, pembatalan gugatan di Mahkamah Konstitusi memberikan ruang dan menjalin ikatan dengan PDIP yang saat ini berada di luar pemerintahan.
Menurut dia, hal itu menandakan pemerintah pusat masih menganggap PDIP sebagai “mitranya”.
“Memberi ruang kepada PDIP dalam pertarungan politik besar di Jakarta ini sebenarnya merupakan upaya untuk meredam polarisasi politik,” ujarnya.
Lanjutkan di halaman berikutnya…