Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan alias Zulhas menguraikan kesejahteraan petani di era Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto.
“Saya hanya akan memberi Anda beberapa informasi. Pada masa Orde Baru rata-rata petani punya kebun dan sawah,” kata Zulhas saat memberikan pidato usai pelantikan pejabat tinggi Kementerian Koordinator Pangan di Graha Mandira, Jakarta Pusat, Senin (11/11).
“Tapi dalam 24 tahun terakhir kalau minta (dan) buka Google, Badan Pusat Statistik (BPS), mungkin 80 persen (petani) menjadi buruh tani,” lanjutnya.
Pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun membandingkan peluang kerja di sektor pertanian. Menurutnya, pada masa kepemimpinan Soeharto, 65 persen pekerjanya berada di sektor pertanian.
Berbeda dengan saat ini yang mengalami penurunan hingga hanya 22 persen yang bekerja di sektor pertanian. Fenomena ini diiringi dengan bertambahnya usia petani dan nelayan, serta adanya keraguan mengenai alasan berkurangnya luas wilayah.
Petani (dan) nelayan semakin tua, orang tua, generasi muda milenial sudah tidak tertarik lagi (menjadi petani). Pasti ada apa-apa saudara-saudara, setiap tahunnya lahan pertanian berkurang 100 ribu. hektar,” katanya curiga.
“Saudara-saudara (pegawai Kementerian Koordinator Pangan) memahami kondisi pangan kita pasca reformasi. Anda perlu mencari tahu bagaimana kondisi para petani atau orang-orang di sektor pertanian (dan) pangan. Sebagai karyawan memang harus bisa memahami, merasakan, memahami,” tambah Zulhas.
Oleh karena itu, ia senang Presiden Prabowo Subianto memberinya mosi percaya untuk menjadi Menteri Koordinator Pangan. Diakui Zulhas, itulah cita-citanya sekaligus menjadi alasan dirinya terjun ke dunia politik.
Zulhas juga menegaskan swasembada pangan menjadi prioritas utama Presiden Prabovo. Ia menegaskan, mimpi besar tersebut sudah berkali-kali disampaikan oleh kepala negara.
“Swasembada pangan tidak bisa ditebak, kita harus swasembada pangan paling lambat tahun 2028. Bukan (hanya swasembada beras), tapi pangan. Artinya ada padi, jagung, tebu, dan lain-lain. pungkas Zulhas.
(Minggu/Agustus)