Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial berupa 10 kilogram (kg) beras kepada 16 juta rumah tangga yang berhak (KPM) mulai Januari hingga Februari 2025.
Hal itu dibenarkan Kepala Badan Pangan Nasional (BAPNAS) Aref Pracitio Adi usai mendapat instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden kemarin memerintahkan dua kali bantuan pangan untuk bulan Januari dan Februari, Bapanas akan mengalokasikan 16 juta PBP (penerima bantuan pangan) untuk bantuan beras, yang mana setiap dua bulan sekali, Januari-Februari 10 kg pada tahun 2025,” kata Arif. Kantor Perekonomian, Senin (16/12).
Bantuan ini diberikan setelah tarif pajak pertambahan nilai (PPN) resmi dinaikkan menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.
Kendati demikian, Arif memastikan beberapa komoditas strategis seperti beras, jagung, kedelai, sekam, cabai, dan telur ayam ras akan bebas PPN.
Sebelumnya, Arif menjelaskan pemerintah memiliki cadangan beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Stok beras di Bolog saat ini lebih dari 2 juta ton, biasanya November kurang dari 800 ribu ton. Jadi pemerintah siap menghadapi Desember, Januari, dan Februari dengan ini,” ujarnya di kantor Bipanas, Kamis. 5/5/2017). 12/2024).
Namun, Arif mengingatkan stok beras kemungkinan akan menyusut akibat tingginya konsumsi beras saat Natal. Di sisi lain, musim hujan di awal tahun diperkirakan akan menurunkan produksi hingga Februari 2025.
(lau/agt)