Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto mengatakan investasi pada 2025 diperkirakan sebesar Rp 2.200 triliun.
“Indonesia ke depan butuh banyak investasi. Target tahun ini Rp 2.200 triliun. Ini bukan pekerjaan mudah,” kata Airlangga dalam Rakornas Penanaman Modal 2024 di Jakarta, Rabu (11/12).
Airlanga mengatakan, investasi tersebut penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan, sesuai keinginan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, tidak hanya investasi saja yang perlu ditingkatkan, lanjut Airlangga, rasio pertumbuhan modal (ICOR) juga perlu diturunkan.
ICOR merupakan parameter yang menggambarkan besarnya tambahan modal untuk produksi satu unit produk dengan kata lain semakin tinggi satuan ICOR maka investasi yang dilakukan semakin tidak efektif.
ICOR Indonesia, lanjut Airlangga, menduduki peringkat ke-6 dengan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 32 persen terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen.
Jika ICOR diturunkan, Eirlangga yakin pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen.
“Kalau ICOR kita bisa diturunkan, seperti sebelum krisis keuangan, ICOR kita 4, maka investasi naik 32 persen, pertumbuhan ekonomi 8 persen,” kata Erlanga.
Sebelumnya, Wakil Menteri Investasi dan Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan Indonesia membutuhkan investasi Rp13,5 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan.
Hal itu diungkapkannya dalam pidatonya di Indonesia Mining Summit 2024 yang disampaikan oleh Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM Maurice Nuaim.
“Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, diperlukan investasi sebesar Rp13,528 triliun dalam lima tahun ke depan. Investasi ini diharapkan mampu menyerap 3,4 juta tenaga kerja,” ujarnya, Rabu (3/12).
Oleh karena itu, Kementerian Investasi menekankan peningkatan aliran penanaman modal asing (PMA) dan dalam negeri (PMDN).
(fby/sfr)