Jakarta, CNN Indonesia –
Protes atau demonstrasi yang menyerukan penangkapan Harun Masiku yang ditangkap banyak orang, termasuk nama mahasiswa, berakhir ricuh di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (23/12).
Demonstrasi dan permintaan ini berlangsung selama seminggu. Lebih banyak polisi dari biasanya yang dikirim untuk memantau operasi tersebut.
Belakangan, para pengunjuk rasa juga menggunakan pembakaran untuk menimbulkan kekacauan. Banyak orang dalam kelompok tersebut yang juga melemparkan botol, sampah, dan batu ke arah Visitor Center KPK.
Tak hanya itu, komplotan juga melakukan perusakan properti dengan mengecat dinding dan halaman depan Gedung KPK dua warna. Graffiti mengumpat tak lama kemudian, sekitar pukul 16.41 WIB, grup tersebut dibubarkan.
Saat membenarkan hal tersebut, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto meminta massa aksi tidak mengambil tindakan.
“Kami mendengarkan keinginan masyarakat, dan seperti dulu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara pribadi mendukung usulan untuk mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang mungkin belum terselesaikan. terpecahkan;, kata Tessa saat ditemui keluarga, Senin (23/12) malam. .
Meski begitu, kami juga berharap pihak yang mengajukan permintaan tersebut bisa menyampaikannya dengan baik, bukan merusak, bukan merusak karena itu juga merupakan tindakan pribadi yang bisa dilacak, lanjutnya. (ryn/gil)