Jakarta, CNN Indonesia –
Honda Prospect Motor (HPM), selaku agen induk merek mobil Honda di Indonesia, terus memantau perkembangan merger antara Honda dan Nissan. Sinergi Honda dan Nissan dengan komitmen membentuk holding baru yang akan tercatat di Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026.
“Kolaborasi antara Honda dan Nissan merupakan langkah strategis untuk mengakselerasi inovasi dan pengembangan guna menjawab tantangan industri otomotif,” kata Sales and Marketing Director HPM Yusak Billy, Jumat (27/12). ).
Menurut Yusak, merger kedua perusahaan ini sejalan dengan visi global Honda mengenai netralitas karbon dan transisi menyeluruh ke kendaraan listrik (EV) pada tahun 2040. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya kedua perusahaan, Yusak berharap dapat memperkenalkan produk-produk yang lebih inovatif, efisien dan lebih relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Selain untuk mendukung mobilitas yang lebih berkelanjutan di masa depan, ujarnya.
Honda dan Nissan mengumumkan rencana merger pada Senin (23/12), membentuk perusahaan induk baru pada tahun 2026, memulai kemitraan strategis.
Penggabungan dua merek Jepang tersebut, ditambah partisipasi Mitsubishi Motors – di mana Nissan menjadi pemegang saham mayoritas, akan menciptakan grup mobil terbesar ketiga setelah Toyota dan Volkswagen, dengan penjualan diperkirakan mencapai lebih dari 8 juta mobil.
Seperti diketahui, bentuk sinergi yang dibahas antara lain penyediaan kendaraan hybrid Honda Nissan dan penggunaan bersama pabrik perakitan mobil Nissan di Inggris.
Penggabungan antara Honda dan Nissan akan mewakili perubahan besar dalam industri otomotif global
Pasalnya, kedua perusahaan sepakat untuk bekerja sama, mulai dari meluncurkan kemitraan strategis di bidang kecerdasan buatan dan elektrifikasi kendaraan hingga membentuk perusahaan induk bersama.
Menurut Honda, merger tersebut sejalan dengan ancaman produsen kendaraan listrik China untuk mendominasi pasar.
CEO Honda Toshihiro Mibe mengatakan, “Munculnya produsen mobil Tiongkok dan pemain baru telah membawa banyak perubahan dalam industri otomotif. 25/12).
(kaleng/mikrofon)