Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta masyarakat mendengarkan sepenuhnya penjelasan Pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen.
Masyarakat harus mendengar penjelasan lengkap Pemerintah mengenai rencana kenaikan PPN sebesar 12 persen. Hal ini penting agar masyarakat dapat memahami latar belakang pembuatan dokumen ini,” kata Gus Yahya. dalam keterangan resminya, Jumat (20/12).
Dengan mendengarkan penjelasan lengkap pemerintah, lanjut Gus Yahya, masyarakat akan mengetahui sistem dan permasalahan yang menyebabkan perlunya penyesuaian pajak dan pertimbangan keuangan secara mendesak.
Dan ya, itu juga terkait dengan manfaat yang diberikan kepada masyarakat karena undang-undang ini, kata Gus Yahya.
Pak Gus Yahya berharap masyarakat memahami kebijakan pemerintah terhadap kenaikan pajak ini, sehingga masyarakat tidak menuruti keinginannya sendiri.
“Dengan penjelasan dan diskusi yang detail, diharapkan semua pihak bisa memikirkan secara matang kebutuhan negara,” ujarnya.
Pemerintahan baru akan memberlakukan kenaikan PPN sebesar 12 persen mulai 1 Januari 2025.
Rencana ini mendapat tentangan dari masyarakat luas. Dalam petisi bertajuk “Pemerintah, hapus kenaikan PPN!” Ditayangkan di website change.org mulai 19 November 2024, lebih dari 130 ribu tanda tangan telah ditandatangani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kebijakan perluasan PPH bersifat selektif dan hanya menyasar produk-produk berkualitas atau high quality.
Produk dan layanan berkualitas tinggi atau high quality meliputi makanan premium, layanan rumah sakit kelas VIP dan pendidikan kelas dunia yang terjangkau. Sri mengatakan, dalam memungut pajak, pemerintah selalu mengedepankan prinsip keadilan dan persatuan. (rzr/fra)