Jakarta, CNN Indonesia —
Kampung Boncos paling banyak diserang polisi karena penyelundupan narkoba. Kelurahan tersebut terletak di Gang Kiapang, RW 3, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.
Pada tahun 2018, Kapolres Metro Jakarta Barat, saat itu Kompol Hengki Haryadi mengatakan, ‘Kampung Boncos’ dikenal sebagai rumah narkoba sejak tahun 1996. Berbagai macam barang ilegal bisa dengan mudah ditemukan di sana.
Heroin dan kokain adalah narkoba yang paling umum ditemukan di wilayah tersebut sebelum tahun 2018, kata Hengki. Namun sejak saat itu, narkoba seperti sabu dan ganja mulai masuk ke Kampung Boncos.
Hengki juga mengatakan, Kampung Boncos berbeda dengan Kampung Ambon yang dikenal sebagai kota narkoba.
Beda dengan Kampung Ambon yang ada tempat parkir, masyarakat malah pakai sabu, bahkan ada house music. Mereka beli (narkoba) di Boncos lalu dibawa keluar, kata Hengki pada 7 Februari 2018.
Hingga saat ini stigma “Kampung Boncos” masih melekat pada kampung narkoba. Namun polisi selalu masuk ke lokasi, menangkap para tahanan tersebut dan mengambil berbagai barang bukti.
Baru-baru ini, Satuan Narkoba Metropolitan Jakarta Barat menggerebek kawasan tersebut pada Kamis (19/12). Polisi menangkap 32 orang dalam kerusuhan ini.
Dari 32 orang yang ditangkap, 31 orang dinyatakan positif menggunakan sabu.
Selain itu, polisi juga menyita 21 gram sabu, berbagai alat pengasapan (bong), empat buah pisau tajam, satu buah pistol ringan, satu buah alat pengukur digital, dan sejumlah besar barang elektronik.
Wakil Kapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Gaddafi mengatakan, kekerasan akan terus terjadi dari waktu ke waktu.
Selain mengambil langkah tersebut, mereka mengatakan polisi akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari cara terbaik untuk mengakhiri masalah peredaran narkoba di Desa Boncos.
“Kami berharap Desa Boncos dapat menjadi tempat yang indah dan berpotensi untuk pembangunan ekonomi dan sosial di masa depan,” kata Arsya dalam sambutannya.
(dis/tsa)