Jakarta, CNN Indonesia —
Militer Israel mengatakan mereka telah menembak mati Talwat Mohammed Ahmed al-Baker, seorang pejabat senior keamanan Hamas.
Israel mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka berhasil membunuh Albek melalui operasi militer dan intelijen “Sin Bet”.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai tindakan militer Israel.
Al Baker dikatakan sebagai salah satu pemimpin dinas keamanan Hamas.
Sementara itu, tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dua atau tiga tentara tewas di Gaza utara.
Militer Israel memasang bom di depan rumah sakit Gaza
Kali ini, tentara Israel mengungkap sebuah kotak berisi peluru di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara. Rekaman video yang dibagikan oleh Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, menjelaskan operasi militer Israel.
Rekaman tersebut menunjukkan sebuah kendaraan Israel mengeluarkan sebuah kotak kayu dengan simbol bahaya – segitiga dan tanda seru – di luar gerbang rumah sakit.
“Kendaraan Israel menggunakan perangkat robot untuk memasang bahan peledak di pintu masuk rumah sakit,” Abu Safiya mengutip pernyataan Anadolu dalam sebuah postingan di Facebook.
Menurutnya, tentara Israel baru-baru ini menggunakan bahan peledak serupa untuk meledakkan bangunan tempat tinggal di dekat rumah sakit.
Pada Senin (23/12) pagi, Abu Safiya memperingatkan bahwa fasilitas medis setiap hari diserang oleh Israel. Menurutnya, ini adalah bagian dari proses pembunuhan dan pengusiran orang.
Israel telah aktif di Gaza utara sejak 5 Oktober, diduga untuk mencegah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, bersatu.
Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan secara paksa merelokasi penduduknya.
Sejak itu, bantuan kemanusiaan yang diperlukan, termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar, belum disalurkan ke wilayah tersebut, sehingga penduduk lainnya berada di ambang kelaparan.
Invasi Israel ke Gaza utara merupakan fase terbaru dari perang brutal Israel di Jalur Gaza.
Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel telah melakukan lima pembantaian di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 58 warga Palestina dan melukai 86 lainnya.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan, hingga 7 Oktober 2023, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel meningkat menjadi 45.317 orang, dan 107.713 lainnya luka-luka. Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yove Galante atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait konflik Gaza.
(Al Jazeera, Reuters/Anak-anak)