Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyatakan tekadnya untuk memberantas korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024 yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (13/12), ia memberikan pesan unik dan tegas melalui pembagian sajadah dan tikus kepada sejumlah warga. jumlah stafnya. Tindakan ini diambil sebagai simbol pentingnya kejujuran dan kewaspadaan terhadap korupsi.
“Ketika kalian bersimpuh di atas sajadah ini, ingatlah anak-anak dan istri kalian di rumah, jika kalian mendapat masalah karena korupsi, bukan hanya kalian yang akan menderita, tetapi keluarga, pasangan, dan anak-anak kalian juga akan menderita,” ujarnya dalam keterangan tertulis. . , Jumat (13/12).
Sajadah yang dibagikan diharapkan dapat menjadi pengingat spiritual bahwa korupsi tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap undang-undang pemerintah, namun juga meningkat dalam konteks agama. Sementara itu, tikus dalam kandang juga dibagikan sebagai representasi perilaku koruptif yang merugikan negara dan masyarakat.
Lembaga Sertifikasi (PPK) yang berperan penting dalam mengamankan tender di Kementerian Pertanian menjadi salah satu kelompok penerima penghargaan ini. Dengan langkah ini, Amran ingin menjamin kejujuran dan transparansi dalam seluruh kegiatan di Kementerian Pertanian.
“Kalau setelah diingatkan masih ada yang melakukan perbuatan melanggar hukum, akibatnya seperti tikus di pagar ini, dikucilkan, tidak bisa bertemu dengan keluarga atau orang lain, keluarga juga ikut merasakan akibatnya jika mendapat hukuman sosial. , ”jelasnya.
Sebagai informasi, perayaan Hakordia 2024 di lingkungan Kementerian Pertanian kali ini difokuskan pada jajaran Kementerian Pertanian yang siap memperkuat Budaya ‘Memberantas Korupsi guna mencapai kemandirian’.
Bersamaan dengan teguran Hakordia, Menteri Pertanian Amran bersama Irjen Kementan Komjen Setyo Budiyanto mengumumkan permintaan Puspita Tani. Aplikasi ini merupakan layanan informasi peternakan yang memuat keluhan dan informasi umum berbasis WhatsApp Messenger.
Menurut Irjen Kementan Komjen Setyo Budiyanto, Irjen akan terus menerapkan praktik antikorupsi kepada pegawai dan pimpinan di lingkungan Kementan.
“Pencegahan korupsi di Kementerian Pertanian terus kita lakukan, termasuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan pengembangan korupsi serta penerapan standar kompetitif bagi pimpinan dan seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian,” ujarnya.
Dengan sistem baru dan program baru seperti ini, Kementerian Pertanian berusaha memberi contoh dalam pemberantasan korupsi sekaligus mendukung visi besar pangan untuk Indonesia. (rir/rir)