Jakarta, CNN Indonesia –
Para pengunjuk rasa yang memprotes kenaikan PPN sebesar 12 persen yang diberlakukan oleh pemerintahan Prabowo Subianto membawa berbagai plakat yang mengkritik mereka di depan kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Kamis malam (19 Desember).
Para pengunjuk rasa datang dari berbagai kalangan. Jadi; Kelompok wanita, pelajar, Gen-Z dan K-popers. Mereka berkumpul di Taman Aspirasi di taman Plaza Barat Laut Monumen Nasional (Monas).
Salah satu poster mengkritisi tingginya PPN di Indonesia karena tidak sebanding dengan masih rendahnya rata-rata upah di Indonesia.
“Pajak tertinggi di ASEAN, upah terendah kelima di dunia. Di mana otaknya?” Baca poster para demonstran.
Poster lainnya mengkritik pemerintah yang melakukan kesalahan dalam menaikkan PPN untuk meningkatkan pendapatan negara.
Para pengunjuk rasa membentangkan plakat yang menuntut alih-alih menaikkan PPN, mereka harus mengesahkan undang-undang perampasan aset demi menghasilkan pendapatan negara baru.
Poster yang juga memuat foto Menteri Keuangan Sri Mulyani itu bertuliskan: “Apakah negara sangat membutuhkan uang? Solusinya adalah penyitaan aset! #TolakPPN 12%.”
Ada pula poster kritik terhadap pemerintah yang diambil dari lirik lagu “Semua Aku Perayaan” yang dinyanyikan Nadin Amizah.
“Segala sesuatu yang saya miliki dikenai pajak,” tulis kritikus tersebut.
Pemerintahan di bawah Presiden Indonesia Prabowo Subianto sebelumnya telah memutuskan tarif PPN resmi dinaikkan menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penetapan PPN 12 persen ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
(mab/DAL)