Jakarta, CNN Indonesia —
Louis Vuitton dan seniman ternama Jepang Takashi Murakami bersatu kembali untuk meluncurkan koleksi replika untuk memperingati 20 tahun kolaborasi ikonik mereka.
Pertama kali diluncurkan pada awal tahun 2000an, kolaborasi mereka telah menjadi tonggak sejarah dalam persinggungan seni dan mode.
Kini, untuk tahun 2025, koleksinya telah didesain ulang untuk mencerminkan perpaduan unik antara inovasi artistik, teknologi mutakhir, dan keahlian mutakhir.
Bertajuk “Louis Vuitton × Murakami”, koleksi peringatan 20 tahun ini memperingati Murakami yang menggabungkan visi warna-warninya ke dalam monogram Louis Vuitton yang ikonik, sebuah langkah revolusioner yang diprakarsai oleh direktur artistik Louis Vuitton saat itu, Marc Jacobs.
Koleksi kaleidoskopik Murakami menampilkan interpretasi ulang Louis Vuitton Monogram, menggabungkan seni rupa dengan semangat seni pop Jepang yang dinamis.
Pola khas Murakami, seperti panda lucu yang sangat lucu, bunga yang tersenyum, dan Monogram warna-warni yang revolusioner, ditampilkan dalam cetakan ulang ini.
Menampilkan LV dan pola bunga dalam 33 warna cerah, desain Monogram multi-warna kini dirancang menggunakan teknologi pencetakan digital terkini, memungkinkan akurasi dan kedalaman warna.
Koleksinya mencakup lebih dari 200 buah, mulai dari tas kulit, aksesoris, perhiasan fashion, sepatu hingga parfum, semuanya dihiasi dengan pola khas Murakami.
Beberapa highlight termasuk tas ikonik seperti Speedy, Keepall dan Alma BB, menampilkan desain cerah yang mencerminkan semangat artistik Murakami.
Selain itu, produk lain seperti syal, kacamata hitam, dan Malle Wardrobe edisi khusus yang menampilkan 33 model tas Speedy juga diciptakan.
Cetak ulang ini juga memperkenalkan wewangian dengan desain baru, menampilkan grafis Superflat Garden dan Superflat Panda pada botol dan kemasannya. Karakter Superflat Panda juga muncul di berbagai item lainnya, seperti tas, sneakers, gantungan kunci, dan skateboard.
Peluncuran cetak ulang ini tidak hanya soal produk, tapi juga pengalaman imersif.
Louis Vuitton akan merayakan kesempatan tersebut dengan mendekorasi jendela tokonya dengan tampilan menarik dan meluncurkan pop-up dan acara di dalam toko. Kampanye global bertujuan untuk menampilkan koleksi dengan cara yang paling menarik.
Pelanggan setia dapat menyaksikan preview eksklusif pada 27 Desember 2024 melalui aplikasi Louis Vuitton.
Karya Murakami merupakan perayaan budaya pop Jepang, yang memadukan seni tradisional dengan elemen modern seperti karakter anime dan kawaii.
Kolaborasi dengan Louis Vuitton dua dekade lalu tidak hanya merayakan seni modern, namun juga membuktikan bahwa seni besar mampu melampaui batas waktu dan generasi.
Cetak ulang ini sekaligus menegaskan posisi Louis Vuitton sebagai pemimpin dalam memadukan seni dan fashion yang terbukti sangat berpengaruh.
Dengan karya seni yang menjadi ciri khasnya, Louis Vuitton berhasil menawarkan karya-karya yang indah sekaligus populer hingga memasuki dunia reality TV serta bidang ilmiah dan akademis, termasuk bagaimana kolaborasi ini memicu kontroversi di atas meja. . Strategi Argumen.
Kolaborasi Louis Vuitton dan Takashi Murakami sudah ada sejak lama dan masih seru. Fashion mencoba memposisikan industri di antara seni, budaya pop, dan perdebatan budaya yang lebih luas.
Kolaborasi ini juga membentuk kembali persepsi mengenai peran fesyen dalam budaya pop, menjembatani kesenjangan antara seni tinggi dan kreativitas pop. Dengan memadukan keahlian Louis Vuitton dan kepekaan artistik Murakami, industri fesyen dengan berani memasuki ranah “seni tinggi” yang seringkali sulit diterjemahkan ke dalam produk.
Koleksinya akan tersedia di butik LV di Tiongkok dan Jepang pada 1 Januari 2025, sebelum diluncurkan secara global pada 3 Januari 2025.