Jakarta, CNN Indonesia –
Ketika pembicaraan tentang kencan murah menyebar di kalangan Gen Z, tren kencan baru pun muncul. apa ini
Generasi Z menciptakan banyak istilah yang sulit dipahami oleh generasi lain. Terobosan baru saat ini adalah munculnya istilah baru untuk penanggalan takhta.
Pria yang duduk di singgasana lebih berkencan karena status sosial dibandingkan cinta. Menurut New York Post, prank mengacu pada pertemuan dengan seseorang yang dapat meningkatkan status sosial seseorang.
Menginginkan dan menjalani suatu hubungan mungkin bukanlah konsep baru. Kebanyakan orang lebih tertarik berkencan dengan orang yang lebih tua. Tren baru ini mungkin sekadar “profitabilitas”.
Saat ini, citra sosial sama pentingnya dengan uang. Toh, hal seperti itu bisa dilakukan untuk menghubungkan dan memperluas jejaring sosial.
Namun, hal ini menjadi masalah ketika motivasi untuk melaksanakan hubungan tersebut berubah. Misalnya di atas takhta, hubungan terjalin karena keinginan untuk menjadi baik di masyarakat.
Swaddle menunjukkan bahwa merek pribadi mempengaruhi hubungan yang bermakna dan keintiman sosial.
Tren takhta muncul tak lama setelah kebiasaan berkencan seperti close-up atau kencan yang ceroboh diperkirakan akan terjadi di tahun baru.
Terjebak adalah keadaan terjebak saat berhadapan dengan seseorang yang mendominasi pembicaraan. Pada saat yang sama, kencan terbuka adalah pasangan yang tertarik pada sesuatu yang istimewa.
Uniknya, survei tersebut juga menemukan bahwa pasangan yang banyak berselisih paham merasa nyaman dalam berbagi.
Ada baiknya Anda tidak memaksakan diri saat berkencan, kata Rachel Dealta, pakar memancing.
“Saat kita mengurangi tekanan pada diri sendiri, berkencan menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat,” simpulnya. (pl/asr)