Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Gizi Nasional (BGN) telah merilis laporan pemilihan organisasi masyarakat (ormas) untuk mengikuti pelaksanaan program Makan Gratis Bergizi (MBG).
Kepala Biro Hukum dan Sosial Kompol Lalu Muhammad Ivan Mahardan membenarkan komplotan itu berbohong soal kerja sama dengan BGN.
“BGN belum menerbitkan Surat Izin atau Surat Perintah (SK) kepada organisasi mana pun atas program makan siang bergizi gratis tersebut. Pernyataan tersebut merupakan informasi yang tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat,” kata Lalu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/12). ).
Iwan prihatin banyak kalangan yang mengaku berhak BGN menyelenggarakan gizi gratis. Kelompok-kelompok ini juga mendapat untung dengan menipu orang.
Ia mengatakan, kelakuan banyak kalangan merugikan BGN dan masyarakat. Tentu saja timnya akan mengambil jalur hukum untuk mencegah misinformasi menyebar ke masyarakat.
Lalu berkata, “Kami bungkam. Harus diambil tindakan hukum, jangan ada orang lain yang berani menyalahgunakan nama kantor pemerintah.”
Sementara itu, Lalu mengimbau masyarakat tidak cepat percaya pada pihak yang mengaku punya hak BGN.
Ia kemudian meyakinkan BGN untuk memberikan nutrisi gratis. Menurutnya, program ini akan tetap berjalan sesuai undang-undang.
“Kami tidak main-main dengan pekerjaan yang diberikan kepada kami.
Banyak persoalan yang mengemuka menjelang penerapan program pangan gratis. Selain seleksi anggota, juga persoalan pungutan liar di sekolah.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat foto orang tua dan kepala sekolah. Orang tua diminta membeli makanan untuk nutrisi gratis. Setiap anak wajib mendapat dua kali makan senilai Rp 60.000.
(dhf/sfr)