Jakarta, CNN Indonesia —
Boeing telah memberhentikan 396 pekerjanya di Washington, AS.
Hal ini diumumkan oleh Departemen Keamanan Ketenagakerjaan Washington pada Senin (9/12).
Seperti dilansir Reuters, pemotongan tersebut merupakan bagian dari serangkaian pemotongan lebih lanjut yang diumumkan produsen pesawat asal AS tersebut sejak Oktober lalu.
Pemotongan ini diperkirakan berdampak pada 17.000 pekerja, atau sekitar 10 persen dari angkatan kerja global perusahaan tersebut.
Keputusan ini diambil mengingat situasi perusahaan yang mengalami kerugian akibat aksi mogok kerja yang berlangsung selama lebih dari sebulan dengan melibatkan lebih dari 33.000 karyawan. Aksi mogok tersebut mengganggu produksi pesawat terlarisnya, 737 MAX.
Boeing mengatakan perusahaannya menyesuaikan jumlah staf agar sesuai dengan “realitas keuangan dan prioritas yang lebih terfokus.”
Boeing sebelumnya menutup penawaran saham senilai US$24,3 miliar atau Rp385,75 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.874 per dolar AS) pada November. Pasalnya, pembuat pesawat tersebut ingin memperkuat keuangannya dan mempertahankan peringkat kredit investment grade.
Boeing sebelumnya memberhentikan 2.500 pekerja di berbagai negara bagian AS seperti Washington, Oregon, South Carolina, dan Missouri.
Washington adalah negara bagian dengan tenaga kerja Boeing terbesar di Amerika Serikat, dengan 60.000 pekerja.
Perusahaan juga memproduksi sebagian besar pesawat jet komersial di sana. Namun, Washington adalah negara bagian yang paling terkena dampak lonjakan tersebut.
(del/sfr)