Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan banyak wilayah di Jawa dan Bali akan diguyur hujan lebat menjelang Tahun Baru 2025.
BMKG memperkirakan tidak hanya terjadi hujan lebat di sini, namun juga terjadi angin kencang, petir, dan petir di Jawa dan Bali.
Cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari berbagai fenomena cuaca. Memperkuat monsun Asia, gelombang cuaca aktif, dan kondisi La Niña yang lemah juga akan meningkatkan curah hujan di banyak wilayah Indonesia.
BMKG mengungkapkan, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir memicu bencana hidrometeorologi di banyak daerah seperti Kulon Progo (Yogyakarta), Silang (Banten), Banyumas (Jawa Tengah), dan tanah longsor di Sukabumi. (Jawa Barat), Slagen dan Wonogiri (Jawa Tengah).
Curah hujan maksimum minggu lalu melebihi 100 mm/hari, menyapu wilayah seperti Manokwari (143 mm/hari) dan Padang (120 mm/hari).
Beberapa fenomena cuaca dapat menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Jawa dan Bali pada akhir tahun 2024, seperti La Niña lemah yang meningkatkan kemungkinan hujan lebat.
Musim hujan Asia kemudian membawa udara lembab dari wilayah benua; gelombang cuaca aktif meningkatkan intensitas pembentukan awan hujan; dan bibit siklon tropis meningkatkan kemungkinan curah hujan lebat di sekitar wilayah bertekanan rendah.
Akibatnya, hujan lebat hingga sangat deras diperkirakan terjadi di banyak wilayah menjelang Tahun Baru 2025.
Daftar wilayah Jawa-Bali yang akan mengalami curah hujan menjelang Tahun Baru 2025
– Jakarta – Jawa Barat – Jawa Tengah – DI Yogyakarta – Jawa Timur – Bali.
Banten, Jakarta, dan Sulawesi Selatan juga berpotensi mengalami angin kencang. BMKG menjelaskan, perkembangbiakan siklon tropis dan sirkulasi siklon di Samudera Hindia bagian selatan Indonesia memperburuk keadaan.
Kombinasi fenomena cuaca tersebut akan menghasilkan hujan lebat pada 27 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Untuk menghindari dampak yang lebih luas, BMKG menghimbau masyarakat untuk mengkaji risiko banjir, tanah longsor, dan genangan air, khususnya di daerah rentan.
BMKG juga menyerukan pembersihan saluran air untuk mengurangi risiko penyumbatan, menghindari operasi di daerah rawan bencana, dan menyiapkan peralatan darurat.
Dengan adanya prakiraan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Jawa dan Bali menjelang Tahun Baru 2025, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak panik. Pemerintah daerah juga wajib mempersiapkan kemungkinan evakuasi di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. (bisa/PTA)