Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasuna Lauli mengklaim penyidik KPK tidak menanyakan sikap Harun Masiko saat ia bersaksi selama tujuh jam sebagai saksi dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Harun sebagai mantan calon legislatif Partai Demokrat, Khalq, yang dijebak pada Rabu (8/10). 18). /12) Hari ini.
“Tidak, tidak perlu dipertanyakan lagi keberadaan Aaron Masiko,” ucap Yasuna saat ditanyai.
Namun Yasuna mengaku memberikan informasi soal gerak-gerik Harun kepada penyidik Badan Pemberantasan Korupsi.
Ia juga menyebut mengetahui gerak-gerik Harun ke luar negeri sebelum KPK meminta Harun melarangnya bepergian ke luar negeri.
“Dia ke Singapura tanggal 6 (Januari 2020), tiba tanggal 7 dan baru keluar tanpa larangan, lebih banyak (pertanyaan) dari turunan yang dikejar,” ujarnya.
Di sisi lain, Yasuna mengaku diperiksa dalam pemeriksaan hari ini sebagai Ketua DPP PDIP dan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sementara Yasuna diperiksa penyidik selama hampir 7 jam sejak tiba di Gedung Dwi Warna KPK pada pukul 09.49 WIB dan berangkat sekitar pukul 16.46 WIB.
Yasuna muncul dari pintu belakang Gedung KPK dan menemui awak media yang sudah menunggu. Sebab, aksi unjuk rasa digelar di depan Gedung KPK.
Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Aaron Masiko sebagai tersangka kasus dugaan suap pejabat publik terkait penetapan calon anggota DPR RI terpilih masa jabatan 2019-2024 di KPU.
Haroun selalu mangkir dari panggilan penyidik KPK hingga masuk dalam daftar pencarian orang pada 17 Januari 2020.
Saat itu, Yasuna menjabat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas pergerakan orang masuk dan keluar Indonesia melalui Administrasi Umum.
Baru-baru ini, Badan Pemberantasan Korupsi juga mengeluarkan surat DPO terkini yang berisi foto terbaru mantan calon legislatif PDIP tersebut.
(mab/DAL)