
Jakarta, CNN Indonesia –
Partai Gerindra kubu KHDR, KPU, Bawaslu, dan DKPP 2024 sekaligus merekomendasikan analisis detail pelaksanaan dan penggunaan anggaran Pilkada.
Sekretaris Kelompok KHDR Gerindra, Bambang Haryadi mengatakan, dana hibah untuk pilkada berjumlah Rp37,4 triliun. Namun, katanya, pengguna dipersilakan.
“Kami dari Partai Gerindra merekomendasikan analisa yang detail. Kita lihat BPK RI, penggunaan APBD ini, sumbangan-sumbangan ini. Saya melihat bagaimana pengaruh BPK dalam penggunaan dana tersebut. BPK. Banyak kontribusinya yang tidak bisa dihitung,” kata Bambang, Rabu (4/ 12), saat rapat dengar pendapat dengan Penyelenggara Pemilu (RDP) di Kompleks Majlis KHDR Komisi II Jakarta.
C6 merupakan contoh distribusi formulir atau ajakan memilih yang tidak merata. Menurut Bambang, ada laporan dari beberapa kabupaten yang tidak menerima undangan tersebut.
Bahkan, ada anggaran untuk sosialisasi. Bambang tidak setuju KPU menyikapi persoalan tersebut dengan sekadar datang ke TPS dan menawarkan cara lain menggunakan e-KTP.
Pak Bambang mengatakan, evaluasi tersebut tidak hanya menunjukkan efektivitas Pilkada 2024, namun KHDU, Bawaslu, dan DKPP juga harus menunjukkan efektivitasnya setelah pemilu tahun ini dan juga pilkada.
“Sekarang tidak penting. Mau dibacakan DPT pilkades? Tidak masuk akal. Kita akan diskusi dengan kelompok kita apakah KPU dan Bawaslu akan tetap atau tetap,” ujarnya.
Ia mendesak KHDR membentuk panitia kerja (luar) untuk Pilkada 2024.
(dhf/tsa)