Jakarta, CNN Indonesia.
Harga minyak mentah global naik pada hari Senin (25 November), mendekati level tertinggi dalam dua minggu setelah naik 6% pada minggu lalu.
Kenaikan harga minyak dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik antara negara-negara Barat dan produsen minyak utama seperti Rusia dan Iran. Hal ini meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak global.
Minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen, atau 0,2%, menjadi $75,30 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (US WTI) naik 14 sen, atau 0,2%, menjadi $71,38 per barel.
Kedua kontrak acuan tersebut membukukan kenaikan mingguan terbaiknya sejak akhir September. Rusia meluncurkan rudal hipersonik ke Ukraina, mengirimkan peringatan kepada Amerika Serikat dan Inggris bahwa Kyiv dapat menggunakannya untuk menyerang Moskow, sehingga menyebabkan harga melonjak.
Reuters mengutip Daniel Hynes, kepala tim analis ANZ, yang mengatakan: “Peringatan baru-baru ini menunjukkan perang telah memasuki fase baru dan berbahaya, meningkatkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan.”
Selain itu, Iran juga menanggapi resolusi yang diadopsi Otoritas Pengaturan Nuklir PBB pada Kamis lalu dengan memerintahkan tindakan seperti peluncuran berbagai mesin sentrifugal baru dan lebih baik untuk pengayaan uranium.
Vivek Dar, ahli strategi komoditas di Commonwealth Bank of Australia, mengatakan: “Kecaman Badan Energi Atom Internasional dan tanggapan Iran meningkatkan kemungkinan bahwa Trump akan berusaha menjatuhkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran setelah menjabat.”
Menurutnya, penerapan sanksi dapat menyebabkan Iran mengurangi ekspor minyak sekitar 1 juta barel per hari. Angka tersebut setara dengan 1% pasokan minyak global.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya akan mengadakan pembicaraan dengan tiga negara besar Eropa pada 29 November mengenai program nuklirnya yang kontroversial.
Investor juga fokus pada meningkatnya permintaan minyak mentah dari Tiongkok dan India, yang masing-masing merupakan importir terbesar dan ketiga terbesar di dunia.
Impor minyak mentah Tiongkok kembali meningkat pada bulan November karena penurunan harga meningkatkan permintaan pasokan.
Sementara itu, produksi minyak mentah dari kilang India naik 3% tahun-ke-tahun menjadi 5,04 juta barel per hari di bulan Oktober, dibantu oleh ekspor bahan bakar.
(Asosiasi Perdagangan Tiongkok/Asosiasi Perdagangan Tiongkok)