Jakarta, CNN Indonesia —
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memperkuat kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam upaya pencegahan terorisme di Indonesia dengan mengganggu program pembangunan ekonomi dan dunia usaha.
Arif Mulyadi, Ketua Pelaksana PNM, mengatakan data BNPT diperlukan agar program pemberdayaan dapat dimanfaatkan secara efektif, khususnya bagi kelompok rentan.
“Saat ini PNM hadir di 6.165 RW di 452 kabupaten/kota di 36 kabupaten. Namun untuk meningkatkan efektivitas program, diperlukan informasi dari BNPT mengenai situasi masyarakat di lapangan,” kata Arif kepada PNM. Menara. , Jakarta, baru-baru ini.
Sejak dimulainya kerjasama pada tahun 2021, lebih dari 21,7 juta ibu rumah tangga telah mendapatkan persetujuan dari mitra PNM. Arif mengatakan pemberdayaan ekonomi merupakan bagian penting dari strategi pencegahan korupsi.
Saat ini kerjasama PNM dan BNPT memasuki babak baru dalam kegiatan di lapangan, termasuk Program Village Watch yang melibatkan masyarakat setempat. Pada mulanya kerjasama tersebut fokus pada pertukaran informasi dan informasi.
“Dengan memperkuat perekonomian negara, kita menciptakan resistensi terhadap ide-ide negatif,” katanya.
Salah satu tujuan kerjasama yang tepat adalah untuk mendukung mitra spiritual agar dapat berkontribusi kembali kepada masyarakat. Kepala BNPT Eddy Hartono mengamini bahwa mereka yang terlibat dalam kegiatan ilegal perlu dukungan dan perhatian.
Dalam pelaksanaan program tersebut, pemerintah berkomitmen memastikan warga yang terdampak bencana mendapatkan tempat sebagai bagian dari empat ekosistem tersebut.
“Mereka adalah bagian dari anak bangsa yang membutuhkan kesempatan kedua, dengan keterampilan dan modal usaha mereka bisa menjadi orang-orang yang berguna untuk membantu keluarga dan masyarakat,” kata Eddy.
PNM mencatat bahwa sejak awal kerja sama, banyak mitra yang disalahgunakan telah kembali berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi. Beberapa di antaranya bukan merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat yang didukung PNM. Oleh karena itu, program ini pasti akan terus berlanjut.
“Kami akan fokus pada kegiatan nyata di lapangan, menyasar berbagai sektor dan memastikan seluruh mitra terdampak mendapatkan pelatihan dan pendanaan,” kata Eddy.
Oleh karena itu, AD mengucapkan terima kasih atas kerja sama dengan PNM yang diharapkan dapat membantu memfokuskan program perlindungan dan pemusnahan yang bertujuan untuk melindungi dan menghancurkan mitra agar dapat dihidupkan kembali di masyarakat umum dan perekonomian. Pemberdayaan ekonomi ditekankan sebagai kunci untuk menciptakan stabilitas sosial.
“Melalui bisnis dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga yang pada akhirnya memperkuat ketahanan masyarakat terhadap krisis ideologi,” kata Eddy.
Presiden PNM, Arif menambahkan, program tersebut tidak hanya untuk memperkuat perekonomian, namun memperkuat kerja sama sosial. Sekaligus, kerja sama dengan BNPT menjadi bukti kolaborasi pemerintah dan lembaga keuangan yang mampu menciptakan solusi komprehensif untuk memerangi radikalisasi.
“Dengan membangun perekonomian, kita juga mencegah kemungkinan munculnya kembali radikalisme. Perekonomian yang kuat menjadi landasan stabilitas sosial,” pungkas Arif.
(belakang)