Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak naik lebih dari $2 per barel pada hari Senin (18/11) menyusul berita bahwa produksi minyak mentah dari ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia telah dihentikan.
Minyak mentah berjangka Brent menetap pada $73,30 per barel, naik $2,26, atau 3,2 persen, menurut Reuters. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS menetap pada $69,16 per barel, naik $2,14, atau 3,2 persen.
Pemadaman listrik telah menghentikan produksi di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia. Para analis mengatakan penghentian produksi di ladang minyak terbesar di Eropa Barat membawa angin segar bagi harga minyak.
“Harga minyak terus naik di tengah berita pemadaman listrik, menunjukkan bahwa pasar minyak mentah di Laut Utara kemungkinan akan mengetat,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Bersamaan dengan sentimen tersebut, minyak juga mendapat jeda karena pengurangan produksi di ladang minyak terbesar Kazakhstan, Tengiz, yang dioperasikan oleh Chevron (CVX.N) yang berbasis di AS untuk perbaikan.
Para analis mengatakan situasi ini akan memperketat pasokan minyak global, sehingga menyebabkan harga semakin naik.
Minyak masih mendapatkan dampak positif dari ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memanas setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang Rusia.
“Biden mengizinkan Ukraina menyerang pasukan Rusia dengan rudal jarak jauh di sekitar Kursk dapat mempengaruhi upaya geopolitik untuk mempengaruhi minyak, karena hal itu dapat menandakan peningkatan ketegangan di sana sebagai respons terhadap keterlibatan pasukan Korea Utara,” kata seorang analis IG Markets. . Tony Sycamore. .
(Agustus/Agustus)