Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Sosial Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menggelar rapat koordinasi pertama kedua kementerian setelah keduanya dilantik menjadi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran Merah Putih di Kemenko Kantor PMK, Jakarta. , Kamis (31/10).
Usai pertemuan, Gus Ipul mengaku melaporkan kepada Cak Imin tentang pembuatan database tunggal kepedulian sosial.
“Kami juga melaporkan sekaligus berdiskusi panjang mengenai data tersebut, dimana kami ingin Menko yang menjadi koordinator untuk menghasilkan satu data untuk kepedulian sosial,” kata Gus Ipul dalam konferensi persnya.
Gus Ipul berharap Cak Imin bisa melaporkan kepada Presiden Prabowo tentang pembuatan data tunggal tersebut. Ia mengatakan, terciptanya satu data sosial dapat menjadi acuan seluruh layanan dan lembaga untuk meningkatkan kesejahteraan warga di masa depan.
Gus Ipul mengatakan banyak dinas juga memiliki kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, ia berharap ke depan Menko Pemberdayaan Sosial bisa menggabungkan data-data yang berbeda dari seluruh kementerian tersebut menjadi satu data.
“Iya, berdasarkan data ini kita semua bekerja. Karena ada data, maka kerja itu harus diukur. Jadi tentu yang pertama terpenuhi hak-hak dasarnya. Baik itu pangan, papan, dan sebagainya,” kata Gus Ipul.
Dalam bidang ini, Cak Imin mengatakan, pertemuan tersebut menyepakati rencana kerja jangka pendek, menengah, dan panjang dengan Gus Ipul. Ia menegaskan, negara harus hadir dalam permasalahan yang dihadapi masyarakat. Berbasis perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.
“Tiga langkah ini akan kami persiapkan secara detail,” kata Cak Imin.
Cak Imin menyampaikan, dalam waktu dekat, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Sosial akan membuat satu data sosial terkait data kemiskinan dan kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu, kami berharap dengan data ini, mereka yang berada pada tingkat kesejahteraan akan naik kelasnya secara bertahap, bukan terus menjadi penerima yang paling rendah, ”ujarnya.
Dulu sempat terjadi perselisihan antara PKB dan PBNU. Hal ini bermula ketika Cak Imin yang saat itu menjabat Wakil Ketua DPR membentuk panitia khusus peninjauan pelaksanaan haji 2024.
Cak Imin menilai banyak kejanggalan dalam pelaksanaan ibadah haji Kementerian Agama. Kementerian Agama saat itu dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas yang dikenal dengan Gus Yaqut yang merupakan adik dari Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Bersama Pansus Haji, PBNU membentuk Pansus PKB. Gus Ipul menilai PKB adalah ormas politik yang keluar dari NU, namun sesat.
“Sebelum meninggal, katanya PKB itu dicuri. Nah, kita mau buktikan ini benar dicuri atau tidak? Tak sempat lapor ke polisi. Nah, sekarang gimana, ada apa?
(rzr/DAL)