Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berada di Bandara Internasional Sanaa Yaman ketika Israel mengebom fasilitas tersebut dengan rudal dan drone pada Kamis (26/12).
Dalam postingan di
Dalam postingannya, Tedros mengatakan: “Sekitar dua jam yang lalu, saat kami hendak menaiki penerbangan dari Sanaa, bandara dibom dari udara. Salah satu kru kami terluka.” katanya.
Tedros mengatakan, beberapa sudut bangunan bandara rusak akibat serangan Israel. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di bandara tersebut.
– Kami harus menunggu kerusakan bandara diperbaiki sebelum kami berangkat, kata AFP.
Tedros berada di Yaman sebagai bagian dari misi untuk menjamin pembebasan personel PBB yang ditahan oleh milisi Houthi dan untuk menilai situasi kesehatan dan kemanusiaan di negara tersebut, yang telah dilanda perang saudara sejak 2011.
Dia mengatakan misi tersebut “berakhir hari ini” dan “kami terus menyerukan pembebasan segera para tahanan.”
– Bandara dibom dari udara, katanya saat hendak naik pesawat.
“Menara pengatur lalu lintas udara dan ruang tunggu keberangkatan hanya berjarak beberapa meter dari tempat kami berada, dan landasan pacunya rusak.”
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman pada Kamis (26/12), menargetkan Bandara Internasional ibu kota Sanaa dan markas militer negara tersebut. Serangan Israel ini merupakan respons atas serangan milisi Houthi yang mencapai Tel Aviv pada akhir pekan lalu dan melukai puluhan orang.
Sementara itu, serangan Israel menargetkan bandara, fasilitas militer, dan pembangkit listrik di Yaman, yang saat ini berada di bawah kendali milisi Houthi. Houthi adalah bagian dari aliansi milisi Timur Tengah yang dekat dengan Iran, atau Poros Perlawanan.
Saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa Israel menyerang Bandara Internasional Sanaa dengan “lebih dari enam” rudal. Serangan udara juga ditujukan ke pangkalan udara Al-Dailami, tidak jauh dari bandara. (rds)