Jakarta, CNN Indonesia —
Bencana angin topan melanda tiga desa di Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menyebabkan tiga rumah roboh dan ratusan rumah rusak ringan maupun berat.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Demak (Sekda) Ahmad Sugihart di Demak, Minggu, bencana alam tersebut terjadi pada Sabtu (9/11) sekitar pukul 17.00 WIB di Kedungori, Baleroma dan Dempet di Desa Dempet, Kabupaten Demak.
Dikatakannya, tiga rumah rusak akibat angin topan ini yang menyebar ke dua desa yakni rumah di desa Kedungori dan satu rumah di desa Dempet.
Sementara di Desa Baleroma, 12 rumah terdampak rusak ringan, 22 rumah di Desa Dempet rusak ringan, dua rumah rusak berat, dan satu rumah roboh. Sementara di Desa Kedungori, 59 rumah mengalami kerusakan ringan dan dua rumah roboh.
Untuk membantu warga yang rumahnya roboh, pihaknya segera memberikan bantuan berupa tempat tidur, bahan makanan, genteng dan bantuan lainnya. Warga dan aparat pemerintah pun bergotong royong membangun kembali rumah warga terdampak.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Haris Vahyudi Ridwan menambahkan, rumah yang roboh di Desa Kedungori adalah milik Sutiah dan Sutykno, sedangkan tiga unit sepeda motor tertimpa puing-puing rumah usai diterjang badai.
Sementara itu, rumah milik Supartini yang hancur di Desa Dempet dan dua unit sepeda motor juga ikut tertimpa puing-puing bangunan. Disebutkan pula dua rumah di Desa Dempet juga hancur sebesar 75% dan 90% serta memerlukan bantuan atap.
Menurut dia, kemungkinan kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai 495 juta rupiah. Sedangkan kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak bencana ini adalah selimut, pakaian, makanan dan minuman, lampu dan tikar.
Terkait korban luka, ia mengatakan, dua warga bernama Kamira (75) asal Desa Kedungori mengalami luka di bagian kaki akibat tertimpa ubin rumah. Sementara rekan saya Sutikno (46) mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa ubin rumah yang roboh.
“Karena musim berganti dari musim kemarau ke musim hujan, kami meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya angin kencang,” ujarnya.
Pemilik rumah ambruk, Sutiya mengatakan, angin kencang yang menghancurkan rumahnya terjadi dalam waktu cepat. “Untungnya saya dan anak cucu saya bisa menyelamatkan diri, material bangunan tidak terjatuh,” ujarnya. (antara/gil)