Jakarta, CNN Indonesia —
Bantuan Pengungsi Atheis kini sedang dalam pembicaraan setelah dikaitkan dengan Taleb Al Abdulmohsen, pelaku serangan pasar Natal di Jerman.
Al Abdulmohsen dilaporkan menabrakkan mobilnya di pasar Natal di Jerman pada Jumat (20/12), melukai satu orang dan beberapa lainnya.
Al Abdulmohsan dilaporkan terlibat perselisihan dengan Organisasi Bantuan Pengungsi yang ateis.
Pada tahun 2019, ia mengungkapkan kebenciannya terhadap organisasi tersebut hingga memutuskan untuk melaporkannya ke polisi.
Sebelum kejadian, pemerintah Arab Saudi terlebih dahulu memperingatkan pihak berwenang Jerman mengenai orang-orang yang menyebabkan bentrokan massa di pasar Natal Jerman.
Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa mereka mengeluarkan peringatan tersebut setelah penyerang memposting postingan di akun X (sebelumnya Twitter) yang mengancam perdamaian dan keamanan.
Der Spiegel melaporkan bahwa tersangka bersimpati kepada AfD/Alternative fur Deutschland (partai politik sayap kanan di Jerman), namun majalah tersebut tidak menyebutkan sumber informasinya.
Sejarah Pengungsi Atheis
Atheist Refugee Relief merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jerman yang didirikan pada tahun 2017. LSM ini dibentuk untuk membantu dan menerima pengungsi yang tidak beragama atau tidak percaya kepada Tuhan.
Bernama Säkulture Flüchtlingshilfe dalam bahasa Jerman, lembaga swadaya masyarakat ini memberikan banyak layanan kepada para pengungsi, seperti mencari tempat tinggal, menemani mereka ke kantor, dan menemani mereka ke dokter.
Selain itu, organisasi ini memberikan layanan bantuan hukum seperti penyediaan pengacara, penyediaan layanan pelatihan bahasa serta layanan pengobatan fisik dan psikologis.
Atheist Refugee Relief merupakan LSM yang mengedepankan isu ‘masyarakat terbuka’ bagi masyarakatnya. Sebab organisasi ini terbuka menerima keanggotaan tanpa ada diskriminasi.
Selain itu, seperti dilansir dalam situs resminya, organisasi tersebut mengutamakan isu kemanusiaan untuk membantu para pengungsi atheis yang ingin mencari perlindungan politik. (gas/kembali)