Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengimbau seluruh pemerintah daerah (Pemda) memastikan stok pangan untuk mengantisipasi cuaca buruk.
Hal ini karena kejadian cuaca ekstrem dapat mempengaruhi pasokan pangan dalam beberapa cara, seperti merusak infrastruktur pertanian, menurunkan kualitas tanah, dan menyebabkan gagal panen.
Arief mengatakan, hal itu diatur melalui Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Negara.
Makanya kemarin dalam rapat koordinasi (rapat koordinasi terbatas) dikatakan angin bertiup dari Siberia, kalau tidak salah sedikit banyak akan mempengaruhi cuaca di Indonesia, kata Arief saat menetapkan dan menstabilkan harga. . Rapat koordinasi jelang HBKN Nataru 2024/2025 di Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).
Arief mengatakan Indonesia sudah memiliki cadangan pangan milik negara (CPP), namun masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Menurutnya, akan lebih baik jika pemerintah daerah juga berperilaku serupa.
“Oleh karena itu, cadangan pangan memang diperlukan di setiap daerah. Ada Perpres tentang cadangan pangan, Perpres 125 Tahun 2022. Kita punya, tapi alangkah baiknya jika di setiap daerah ada cadangan pangan pemerintah daerah,” katanya ditambahkan.
Selain itu, pihaknya dan Dinas Ketahanan Pangan seluruh daerah diminta menyiapkan neraca keuangan. Menurut Arief, tujuannya untuk mengungkap produksi dan surplus barang di masing-masing daerah.
“Daerah produktif akan tahu berapa yang dimilikinya dan berapa surplusnya. Lalu ada daerah non-produktif yang defisit dan mereka bisa menghitung dan melakukan kerja sama antar daerah,” kata Arief.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Produsen dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso memperkirakan harga beras hingga akhir tahun tidak akan mengalami perubahan.
“Kalau perkiraan sampai Desember, sampai akhir tahun ini bisa dikatakan situasi aman, menurut perhitungan kami tidak ada gangguan,” kata Sutarto.
Menurut dia, perubahan harga biasanya terjadi seiring kenaikan harga pada bulan-bulan pertama tahun 2025.
“Biasanya ada sedikit turbulensi, itu di awal bulan. Sepertinya tidak banyak turbulensi.”
Stok beras dijamin aman dan mencukupi untuk persiapan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2024-2025.
Cadangan beras negara (KBP) saat ini sebanyak 2 juta ton, sedangkan jumlah beras yang beredar di masyarakat sebanyak 8 juta ton.
(del/sfr)