Jakarta, CNN Indonesia –
Indonesia berencana menjual 1,1 juta mobil baru pada tahun ini. unit, dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisinya menjadi 850.000 unit.
Revisi target penjualan ini merupakan cerminan perubahan daya beli konsumen yang mempengaruhi kinerja setiap merek kendaraan setiap bulannya.
Di tahun 2024, selain target penjualan yang tidak terduga, masih ada poin penting lain yang membuat pasar mobil nasional sangat sulit, mulai dari pengenalan merek mobil baru hingga penutupan toko, serta promosi kendaraan listrik dan hybrid. Segmen mobil listrik.
Bagaimana perkembangan industri otomotif di tahun 2024? Catatan, berikut rangkuman merek mobil China
Tahun 2024 merupakan tahun emas bagi industri ATV. Bukan karena penjualannya yang kuat, tapi karena investasi yang mulai mengalir ke industri otomotif.
Misalnya pada tahun 2024 18 Januari akan menjadi hari bersejarah bagi raksasa Tiongkok Build Your Dream (BYD). Merek yang identik dengan mobil elektrifikasi ini pertama kali hadir di Indonesia dengan meluncurkan tiga model secara bersamaan.
China terkenal dengan banyak merek mobil. BYD bukan satu-satunya yang berekspansi di Indonesia pada tahun ini. Namun ada lima merek di Indonesia yang ingin meraup untung.
Diantaranya BAIC yang keluar pada bulan April dengan dua model seperti X55-II dan BJ40 Plus, lalu ada AION dengan EV-nya sendiri yakni Aion Y Plus.
Jeturi juga mengikuti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) bersama X70 plus dan Dashing. Kemudian Maxus yang disponsori oleh Indomobile Group.
Zeekr, merek mobil premium asal China, juga pernah muncul di Indonesia. Ada juga merk Aletra yang juga dijual di Indonesia.
Peugeot mengucapkan selamat tinggal
Industri otomotif Indonesia juga kehilangan merek asal Perancis yaitu Peugeot.
Keberangkatan Peugeot terjadi pada 2 Mei 2024. Tidak ada peringatan sebelumnya. Keputusan hengkang merupakan keinginan induk perusahaan Peugeot, Stellantis.
Kepindahan Peugeot ke Indonesia merupakan bagian dari strategi pertumbuhan bisnis mereka di pasar mobil ASEAN. Gaikindo Revisi Target Penjualan
Gaikindo telah menyempurnakan target penjualan mobil barunya pada tahun 2024. hingga 1,1 juta unit menjadi 850.000 pada tahun ini.
Kajian tersebut dilakukan mengingat daya beli masyarakat yang turun tajam berdampak langsung pada perlambatan pembelian mobil.
Insentif untuk melistriki kendaraan
Pemerintah terus mendukung industri otomotif dengan insentif fiskal. Insentif tidak hanya untuk mobil listrik, tapi juga untuk mobil hybrid akan mendapat keringanan PPnBM mulai tahun depan.
Pada awal pemerintahan Prabowo Subianto, Kementerian Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) resmi memperpanjang tarif impor mobil listrik ke Indonesia hingga tahun 2025. 31 Desember
Insentif ini tertuang dalam Keputusan Menteri Investasi dan Konsumen atau Kepala BKPM tahun 2024. Peraturan Nomor 1 Pasal 2 Angka 6.
Aturan terbaru menyebutkan mobil listrik akan dibebaskan dari pajak penjualan barang mewah (PPnBM), yang sebelumnya hanya dibebaskan dari pajak impor.
Namun insentif ini diberikan kepada negara-negara yang berdagang dengan Indonesia, dan merek yang menerima insentif tersebut harus membangun pabrik di negara tersebut dalam jangka waktu yang ditentukan.
Pemerintah juga memperkenalkan insentif untuk mobil hibrida pada akhir tahun, meskipun hal ini baru akan diterapkan pada awal tahun 2025.
Insentifnya sebesar 3 persen melalui pajak penjualan barang mewah yang dipungut pemerintah (PPNBM DTP milik Indomobil).
APM Jeep Indonesia yang dahulu dimiliki oleh PT DAS Indonesia Motor kini menjadi bagian dari Grup Indomobil sebagai Agen Pemilik Merek (APM).
Jip petualangan ini resmi dimiliki oleh PT Indomobil National Distributor (IND). Langkah tersebut mendapat restu dari induk perusahaan Jeep, Stellantis, untuk memperkuat posisi Jeep di pasar SUV Tanah Air yang terus berkembang.
Pertama, Jeep berencana memperluas jaringan diler di bawah IND melalui diler pertamanya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta.
Disusul diler lain yang tersebar di Jakarta, antara lain MT Haryono, TB Simatupang, dan Gading Serpong
Di penghujung tahun 2024, dunia dikejutkan dengan pengumuman selesainya merger antara Honda dan Nissan. Keduanya saling menghubungi untuk bergabung dalam menghadapi persaingan dan memperkenalkan mobil masa depan di bidang elektrifikasi.
Kedua perusahaan tersebut akan membentuk perusahaan induk baru yang akan dicatatkan di Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026.
Kedua perusahaan menandatangani nota kesepahaman (MOU) pada tahun 2024. 1 Agustus Tujuan dari kesepakatan bersama tersebut adalah untuk melakukan penelitian bersama di bidang teknologi kendaraan berbasis perangkat lunak (SVV), khususnya di bidang kecerdasan buatan (self-driving). teknologi mengemudi) dan elektrifikasi kendaraan.
Selain itu, penggabungan kedua perusahaan juga bertujuan untuk memperluas solusi mobilitas.
(bisa/mikrofon)