Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan satu orang tewas dalam serangan drone Israel di Lebanon selatan pada Rabu (3/12) waktu setempat.
Serangan itu terjadi ketika Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menegakkan gencatan senjata dengan Hizbullah “dengan tangan besi.”
“Satu orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak musuh Israel di kota Shebaa,” kata Kementerian Kesehatan dalam laporan yang dimuat oleh Al Jazeera.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan pasukan Israel melancarkan beberapa serangan drone dan artileri baru di Lebanon selatan pada hari Selasa, yang semakin memperburuk gencatan senjata enam hari dengan Hizbullah.
Kantor berita negara (GNA) melaporkan bahwa pria yang dibunuh itu adalah seorang penggembala.
Serangan-serangan baru ini terjadi ketika pemerintah Israel mengancam akan memperluas serangan terhadap Lebanon jika gencatan senjata dengan Hizbullah gagal.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus menyerang dengan “tangan besi” setiap pelanggaran gencatan senjata yang dirasakan.
“Kami akan menegakkan gencatan senjata ini dengan tangan besi,” katanya pada pertemuan kabinet di kota perbatasan utara Nahariya.
“Saat ini kami berada dalam gencatan senjata, namun saya tekankan bahwa perang belum berakhir, kami berada dalam gencatan senjata,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Katz memperingatkan bahwa jika gencatan senjata gagal, Israel tidak hanya akan menargetkan Hizbullah tetapi juga negara Lebanon.
“Jika kita kembali berperang, kita akan bertindak tegas dan bertindak lebih jauh,” katanya saat berkunjung ke perbatasan utara. “Dan hal terpenting yang perlu mereka ketahui adalah bahwa negara Lebanon tidak lagi memiliki hal tersebut tidak ada pengecualian.” wilayah.
“Jika kita memisahkan negara Lebanon dari Hizbullah, (hal seperti ini) tidak akan pernah terjadi lagi,” kata menteri luar negeri Zionis tersebut.
Gencatan senjata yang dilanggar oleh Amerika Serikat dan Perancis diperkirakan akan menghentikan pertempuran selama lebih dari 13 bulan. Namun, pasar tersebut hampir setiap hari “terkontaminasi” oleh serangan Israel.
Para pejabat Lebanon menuduh Israel berulang kali melakukan pelanggaran gencatan senjata, termasuk melakukan serangan, menerbangkan drone di wilayah udaranya dan menghancurkan rumah-rumah.
Setidaknya 11 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon pada hari Senin, menurut angka resmi.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Hizbullah akan menarik pejuang, senjata, dan infrastrukturnya dari wilayah selatan yang luas pada akhir fase 60 hari pertama.
Hizbullah juga terpaksa mundur ke utara Sungai Litani. Sementara itu, pasukan Israel juga harus mundur dari perbatasannya.
(pta/pta)