Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi III DPR RI melantik lima direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Di era baru ini, tidak ada wakil perempuan di dewan KPK.
Kelima pimpinan Biro Pemberantasan Korupsi tersebut dipilih berdasarkan hasil pemilihan dalam rapat paripurna Komisi III di Gedung Perancis, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).
Pimpinan KPK yang baru adalah Johanis Tanak, Fitroh Rohcahyanto, Setyo Budiyanto, Agus Joko Pramono, dan Ibnu Basuki Widodo.
Faktanya, dari 10 nama pimpinan KPK yang dihadirkan ke DPR, dua di antaranya merupakan wakil perempuan. Mereka adalah Ida Budhiati dan Poengky Indrati.
Pada pemilu kali ini, Ida memperoleh delapan suara. Poengky hanya mendapat dua suara.
Pelatihan pimpinan KPK tahun 2024-2029 berbeda dengan sebelumnya. Pada era Agus Rahardjo, pimpinan KPK diisi oleh wakil perempuan, Basariah Pandjaitan. Kemudian pada masa pemerintahan Firli Bahuri adalah Lili Pintauli Siregar. Lili tidak menjalani masa jabatan penuh karena mengundurkan diri setelah terlibat kasus serius yang disebut-sebut akan selesai.
Dalam rapat tersebut, anggota Komisi III DPR memilih lima nama dari 10 nama calon KPK periode 2024-2029 yang lolos uji kelayakan dan kelayakan.
Setiap anggota dewan harus memilih lima nama dalam surat suara. Nama Pimpinan KPK yang memperoleh suara terbanyak terpilih menjadi Pimpinan KPK.
Dari lima nama tersebut, salah satunya dilantik menjadi presiden. 47 anggota Komisi III dari 8 partai menggunakan hak pilihnya.
Anggota Komisi III harus memilih lima calon wali kota dan lima calon senior, kata Ketua Komisi III DPR Habiburokhman. (adalah/tidak)