Jakarta, CNN Indonesia —
Kepolisian Resor (Polres) Majalengka, Jawa Barat, Pasukan Khusus Polri atau Kelompok Densus 88 Anti Teror menangkap empat warga pada Jumat (27/12) karena diduga teroris.
Menurut Ipda Riana, Kepala Unit PIDM Humas Polres Majalengka, kelompok Densus 88 menangkap empat terduga teroris di beberapa lokasi.
“Kami perwakilan Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto, kami konfirmasi Densus 88 telah menangkap empat terduga teroris di wilayah Majalengka. Penangkapan dilakukan di beberapa lokasi berbeda,” ujarnya saat dikonfirmasi di Majalengka, Sabtu.
Riyana menjelaskan, penangkapan tersebut masih terkait jaringan teror Tasikmalaya yang terungkap juga di hari yang sama dengan penangkapan empat terduga teroris.
Ia juga mengatakan, Densus 88 dengan bantuan Polres Majalengka juga menggerebek empat rumah milik terduga teroris.
“Polsek Majalengka mendampingi proses penangkapan Densus 88. Ini merupakan rangkaian penangkapan di Tasikmalaya. Namun detailnya akan disampaikan langsung oleh Polda Jabar,” ujarnya.
Dia membenarkan keempat terduga teroris tersebut berdomisili di Majalengka. Namun, pihaknya belum bisa memberikan informasi detail mengenai hasil penggeledahan yang dilakukan Densus 88.
Riyana mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik atas penangkapan tersebut. Pasalnya, Polres Majalengka berkomitmen memperkuat keamanan di kawasan tersebut, khususnya menjelang Tahun Baru 2025.
“Polres Majalengka akan menjamin keamanan di wilayah tersebut. Kami mengimbau masyarakat tidak panik karena kami siap menjaga situasi aman dan tertib,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW06 Kabupaten Majalengka Wethan Sabur Subekti mengatakan, salah satu terduga teroris yang ditangkap adalah pria berinisial AR dan bekerja sebagai guru di salah satu pesantren di Tasikmalaya.
Menurutnya, A.R. Terduga teroris ditangkap pada Jumat sekitar pukul 07.30 WIB di rumahnya di Majalengka, Desa Wetan, Kompleks Siasih.
Menurutnya, A.R. sudah lama dikenal sebagai warga yang tidak menunjukkan perilaku mencurigakan. Meski begitu, AR jarang ditemukan di lingkungan karena sering aktif di Tasikmalaya.
“Dia tinggal sebatang kara karena bercerai dengan istrinya. Sejauh ini tidak ada kejadian mengejutkan. Semua warga kaget dengan kejadian penangkapan ini,” ujarnya. (Antara/rds)