Jakarta, CNN Indonesia –
Serangan Israel menghantam sebuah gedung dekat kantor dan kediaman Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di pusat kota Beirut, Lebanon.
Al Jazeera melaporkan bahwa serangan militer Israel menghantam sebuah gedung tidak jauh dari kantor Grand Serail Mikati berapa meter
Kantor Mikati juga terletak di dekat markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Beirut, ESCWA (Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat).
Israel melakukan serangan yang jarang terjadi di pusat kota Beirut, khususnya di kawasan Zuqaq al-Blat. Kawasan ini merupakan kawasan yang terkenal dan padat penduduknya.
Ada masjid, berbagai kafe, serta bangunan tempat tinggal.
Ini merupakan serangan ketiga yang dilakukan Israel dalam 24 jam terakhir di pusat kota Beirut. Sehari sebelumnya, beberapa serangan juga terjadi di wilayah administratif ini, salah satunya terjadi di dekat gedung Kedutaan Besar Prancis.
Kepala media Hizbullah Mohammad Afif tewas dalam serangan itu. Serangan lain dilaporkan terjadi di Mar Elias Mall. Banyak orang tewas dalam serangan itu.
Serangan itu terjadi ketika pembicaraan damai sedang berlangsung antara pejabat senior Israel dan Hizbullah. Serangan itu juga memupus harapan akan gencatan senjata di Lebanon.
Serangan Israel terjadi ketika militan Hizbullah juga menembakkan roket ke wilayah Israel pada Senin (11-11). Sekitar 100 peluru artileri Hizbullah menghantam Israel utara, menewaskan seorang wanita.
Setidaknya enam orang terluka akibat peluru yang ditembakkan dari senapan sniper di seluruh Tel Aviv, Al Jazeera melaporkan.
Sebuah bangunan di Ramat Gan, Tel Aviv, termasuk di antara yang terkena bom. Api dengan cepat menjalar ke dalam gedung, menyebabkan kebakaran besar di area tersebut.
Pejabat Israel mengatakan banyak orang tewas dalam insiden tersebut. Para pejabat mengatakan mereka dievakuasi dari lokasi kejadian selama beberapa jam karena kebakaran di lokasi tersebut.
Setidaknya satu korban berada dalam kondisi kritis dalam kejadian tersebut. Sementara itu, beberapa warga dirawat karena rasa cemas yang parah.
Listrik padam di Tel Aviv, tak lama setelah serangan roket Hizbullah. Perusahaan Listrik Israel melaporkan bahwa jaringan listrik bertegangan tinggi telah rusak, sehingga mempengaruhi pasokan listrik lokal.
Serangan roket Hizbullah menghantam infrastruktur listrik di distrik Bnei Brak dan Ramat Gan di Tel Aviv.
“Tim perusahaan sedang bersiap untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan memulihkan aliran listrik ke masyarakat,” demikian pernyataan perusahaan.
Serangan Hizbullah juga dilaporkan menghentikan lalu lintas udara di Bandara Internasional Ben Gurion. Sinyal peringatan juga diaktifkan di Haifa.
(blq/dna)