Jakarta, Indonesia —
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di dalam pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan.
Hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI pada penerbangan Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan, kata Direktur Perlindungan Sipil Indonesia dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Juda Nugraha dikutip Antara, Kamis (26 ) . /). 12).
Sebuah pesawat Azerbaijan Airlines Embraer 190 yang membawa 69 orang dari Grozny, Rusia, dilaporkan jatuh tiga kilometer dari Bandara Aktau, menurut layanan darurat Kazakhstan.
Azerbaijan Airlines menyebutkan, pesawat tersebut diduga jatuh karena bertabrakan dengan sekawanan burung saat berada di udara.
“Setelah jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Aktau, Kantor Kejaksaan Agung Azerbaijan telah memulai penyelidikan kriminal berdasarkan pasal 262.3 dan 314.3 (KUHP Azerbaijan),” kata kantor kejaksaan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan.
Kantor kejaksaan Azerbaijan juga mengatakan departemen investigasinya telah diperintahkan untuk memulai penyelidikan awal.
Berbeda dengan maskapai, media Rusia memberitakan bahwa pesawat tersebut tidak dapat mendarat di Grozny akibat serangan drone Ukraina. Pilot mengalihkan pesawat ke kota Makhachkala, namun kondisi berkabut memaksa pilot meminta izin mendarat di Aktau.
Sementara itu, Kepala Pusat Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Kovalenko mengatakan di Telegram, pesawat tersebut diduga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Sementara itu, dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh, 42 orang diantaranya merupakan warga negara Azerbaijan, 16 orang merupakan warga negara Rusia, enam orang merupakan warga negara Kazakhstan, dan tiga lainnya merupakan warga negara Kyrgyzstan.
Pusat darurat juga menyebutkan 29 penumpang selamat dari kecelakaan tersebut dan dilarikan ke rumah sakit.
(Grup/Dal)