Jakarta, CNN Indonesia –
Ia ditemukan dalam keadaan lemas dan tidak sadarkan diri atau tidak sadarkan diri di salah satu rumah keluarganya di Desa Manggis, Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Salah satu dari empat anggota keluarga bahkan dinyatakan meninggal dunia.
Almarhum ayah D (31), ibu M (29) dan dua orang anaknya, MNP (5) dan MRS (2). Anak terakhir tidak bisa diselamatkan, namun tiga anggota keluarga lainnya bisa tertolong setelah dilarikan ke rumah sakit.
Polisi mengatakan keluarga menduga itu adalah upaya bunuh diri. Adapun alasannya, polisi sejauh ini menduga hal itu terjadi karena ia terlibat dalam kegiatan rentenir online (pinjol).
“Wanita tersebut mengalami depresi sebelum keluarga mencoba bunuh diri karena M. Wanita tersebut terlilit hutang. M mengalami depresi karena sering menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal. Panggilan tersebut membuat wanita tersebut bingung dan dia menceritakan kepada suaminya tentang huruf D.” – kata Fauzy, Sabtu (14/12).
Total utang keluarga sebesar Rp 15 juta.
“Sesuai keterangan D kepada istrinya M kemarin, utangnya sebesar Rp 15 juta. Namun keduanya kaget saat mengetahui anak keduanya meninggal,” kata Fauzy.
“Kalaupun hanya itu yang dia katakan, dia putus asa karena jumlahnya dan karena utangnya,” ujarnya.
Fauzi mengaku meretas aplikasi pinjol dari ponsel M. Namun, dia takut membayar kembali pinjaman tersebut.
“Rekening kredit online ini sudah dihapus dan saya lupa (nama di aplikasi). Tapi saya terus mendapat panggilan dari nomor telepon tak dikenal untuk menagih utang. Sementara pasangan itu meminta bantuan kerabat, dan tidak ada yang bisa membantu,” ujar Fauzy.
Karena M tidak bisa mendapatkan pertolongan dari kerabatnya dan semakin tertekan, ia akhirnya memutuskan untuk membeli racun yang digunakan untuk mengendalikan serangan tikus di sawah. Racun tikus itu dicampur dengan susu dan sekeluarga mabuk.
Akibatnya, mereka bunuh diri dengan meminum racun bersama-sama, kata Fauzy.
Baca cerita lengkapnya. (kelompok/anak)