Jakarta, CNN Indonesia —
Konglomerat Warren Buffet telah membuat “wasiat” rinci atas kekayaannya sebesar $150 miliar atau setara Rp2.389,76 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp15.931 per dolar AS) jika ia meninggal dunia.
Dalam surat berisi 1.300 kata kepada pemegang saham, CEO Berkshire Hathaway mengatakan dia sebenarnya berharap mendiang istri pertamanya akan selamat sehingga dia bisa membagikan kekayaannya ketika istrinya meninggal.
Namun mimpi itu tidak menjadi kenyataan. Oleh karena itu, ia berharap ketiga anaknya panjang umur untuk mewujudkan impiannya menentukan ke mana rejeki sang ayah akan dihibahkan.
Ketika Buffett meninggal, mereka akan diberi tugas untuk melakukan pemungutan suara untuk memutuskan bagaimana kekayaannya akan disumbangkan.
Namun jika anak-anaknya tidak bisa menentukan nasib kekayaannya, Buffett juga menyebutkan tiga calon wali pengganti. Dia tidak menyebutkan nama mereka dalam surat itu.
“Harapan hidup anak-anak saya telah menurun secara signifikan sejak janji tahun 2006. Saya tidak pernah ingin menciptakan dinasti atau mengejar rencana apa pun yang membuat anak-anak saya bisa hidup lebih lama,” tulis surat itu, Senin (25/11), dilansir CNN.
Buffett juga mengumumkan bahwa ia akan mengkonversi 1.600 saham Kelas A perusahaannya menjadi 2,4 juta saham Kelas B, yang memiliki hak suara lebih sedikit.
Dari jumlah tersebut, 1,5 juta saham akan disumbangkan ke Susan Thompson Buffett Foundation, yang namanya diambil dari nama mendiang istrinya.
Kemudian sebanyak 300 ribu lembar saham akan disumbangkan ke tiga yayasan lain yang dipimpin oleh ketiga anaknya, semuanya bernilai sekitar 1,2 miliar dolar atau setara 19,11 triliun lei.
Sumbangan ini merupakan tambahan dari sumbangan tahunan ke empat yayasan keluarga, serta Yayasan Bill & Melinda Gates.
Sejak tahun 2006, Buffett berjanji untuk terus menyumbangkan kekayaannya. Dia mengatakan sisanya akan diberikan setelah kematiannya.
Buffett juga berbagi tips perencanaan harta benda untuk orang tua yang memiliki kekayaan melebihi usia mereka.
“Ketika anak-anak Anda sudah besar, biarkan mereka membaca surat wasiat Anda sebelum Anda menandatanganinya,” tulisnya.
“Pastikan setiap anak memahami logika keputusan Anda dan tanggung jawab yang akan mereka hadapi setelah Anda meninggal,” tambahnya.
(bagian/agt)