Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Ketenagakerjaan (Menkar) Yasirli mempertanyakan sikap buruh yang menolak rancangan Peraturan Upah Minimum (UMP) 2025 karena tidak dibingkai oleh pemerintah.
Senin (25/11), Yasirli di Istana Kepresidenan Jakarta mengatakan, “Masih dipersiapkan. Apa yang bisa ditolak? Rumusannya belum selesai.”
Yasiri mengatakan, perlu meminta instruksi dari Prabowo sebelum memutuskan rumusan UMP 2025.
Ia juga belum bisa memastikan kapan pemerintah akan mempublikasikan rencana UMP 2025.
“Kami menunggu instruksi mereka. Tahun ini ada keadaan khusus akibat putusan Mahkamah Konstitusi,” ujarnya.
Rancangan rencana pelayanan kesehatan universal pada tahun 2025 telah menimbulkan kontroversi masyarakat. Rancangan rumusan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Parmenekar) tentang penghitungan upah minimum tahun 2025 dibocorkan buruh.
Dalam rancangan tersebut disebutkan Kementerian Ketenagakerjaan menginginkan kenaikan upah minimum dibagi menjadi dua kategori.
Kategori pertama adalah menaikkan standar upah minimum di industri padat karya. Kedua, menaikkan standar upah minimum di industri padat modal.
Dewan Ketenagakerjaan melalui Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Saeed Iqbal mengatakan, isi aturan tersebut berpotensi melanggar putusan uji materi UU Cipta Kerja yang dibacakan MK. ,
“Membagi kenaikan upah minimum menjadi dua kategori melanggar putusan Mahkamah Konstitusi yang hanya menetapkan upah minimum akan naik sesuai dengan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks (α) tertentu, dengan memperhatikan proporsionalitas nyawa (KHL),” kata Iqbal dalam keterangannya.
(RZR/AGT)