Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menanggapi informasi yang beredar mengenai dugaan serangan Bashe Ransomware. BRI menyatakan tidak ada kerentanan ransomware yang terdeteksi pada sistem keamanan perbankannya.
Direktur Teknologi Digital dan Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, setelah dilakukan penelusuran mendalam, pihaknya tidak menemukan adanya ancaman ransomware yang mengganggu sistem perbankan BRI. Apalagi, data yang disebarluaskan ke publik bukan berasal dari sistem BRI.
“BRI telah melakukan peninjauan mendalam dan tidak menemukan ancaman ransomware pada sistem kami,” kata Urga dalam keterangan tertulisnya. Tidak ada datanya,” kata Urga.
Agra menegaskan BRI telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan keamanan sistem perbankan tetap terjaga. BRI juga memastikan seluruh layanan perbankan berjalan lancar tanpa adanya gangguan.
“BRI menegaskan kembali seluruh layanan dan sistem perbankan BRI berjalan normal tanpa gangguan dan kami selalu memastikan data nasabah tetap aman,” kata Irga.
Untuk itu, Arga mengapresiasi seluruh nasabah atas kepercayaan dan loyalitasnya dalam menggunakan layanan perbankan BRI. “BRI mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan loyalitas nasabah untuk terus bertransaksi melalui berbagai layanan perbankan kami,” kata Arga.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI memiliki sistem keamanan berlapis untuk menilai berbagai ancaman siber. BRI secara berkala meninjau dan meningkatkan sistem keamanannya untuk mengimbangi perkembangan teknologi dan praktik kejahatan digital yang semakin canggih.
(beruang/beruang)