Jakarta, CNN Indonesia —
Beberapa gunung berapi di Indonesia meletus pada awal tahun 2025 atau Rabu (1/1) lalu.
Mulai dari Gunung Semero di Jawa Timur, Gunung Ibu di Halmahera Barat, dan Gunung Lutobi Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). Apalagi Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat sempat meletus menjelang pergantian tahun 2024 ke 2025.
Dan berikut detail masing-masing gunungnya
Gunung Simero yang berada pada ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini meletus sebanyak 11 kali pada awal tahun 2025 antara pukul 01:00 WIB hingga 18:37 WIB pada hari Rabu.
Berdasarkan catatan petugas, Gunung Simero pertama kali meletus pada Rabu 1 Januari 2025 lalu, pukul 01.12.
Gunung Simero meletus pada pukul 18.27 WIB, tanpa terlihat ledakan, namun seismograf mencatat ledakan dengan magnitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik. Dikutip Antara.
Letusan terakhir tercatat pada pukul 18.37 WIB, seperti dicatat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Cabang X Badan Geologi Kementerian ESDM.
Gunung Semeru masih dalam status siaga, sehingga PVMBG memberikan beberapa rekomendasi dan larangan, seperti melarang masyarakat berada dalam jarak delapan kilometer dari puncak (pusat audiensi) sektor tenggara dengan Bisuk Kobukan.
Di luar jarak tersebut, jangan melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai Besok Kobukan (batas sungai), karena terkena sebaran awan panas dan aliran lahar sepanjang 13 km bisa mengalir hingga meter. puncak
Masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari Gunung Semero/puncak karena berisiko terkena batu beterbangan, ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai peringatan awan panas, badai salju, dan hujan lahar pada sungai/lembah Gunung Semero, khususnya Besok Kobukan, Besok Bang, Besok Kimber dan Besok Sat, seperti adanya bahaya lahar di sungai. juga sungai kecil yang merupakan bagian dari Besok Kobukan.
Penduduk Gunung Lutubi
Gunung Untung Lutobi di Flores Timur (NTT) kembali meletus pada Rabu malam kemarin pukul 21.26 Wita. Gunung tersebut berstatus 3 (waspada) dengan ketinggian kolom abu 600 meter di atas puncak atau sekitar 2.184 meter di atas permukaan laut.
Petugas Stasiun Pemantau Gunung Api (PGA) Herman Joseph S. Mboro mengatakan gumpalan abu berwarna abu-abu, intensitas sedang, dan miring ke arah barat daya.
Ledakan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2,9 milimeter dan durasi 1 menit 59 detik, kata Herrmann dalam keterangannya, Rabu pekan lalu, seperti dikutip detikcom.
Herman meminta masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam jarak 5 kilometer dari pusat gunung berapi dan 6 kilometer ke arah barat daya, utara, dan timur laut.
Herman juga mengimbau warga sekitar Gunung Lutobi Laki mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir lahar hujan, terutama di sungai-sungai yang bermuara di puncak gunung. Daerah yang terkena dampak termasuk Dolpali, Padang Pasir, Nobu, Kalatanlu, Hokingjaya, Boro dan Nouakchott.
Ia berharap Pemda Flores Timur terus bekerja sama dengan Observatorium Gunung Liutobi Laki di Desa Pulolra, Kecamatan Wilanggitang dan PVMBG untuk memantau situasi dan mendorong tindakan pencegahan.
Ibu Gunung
Gunung Ibu yang terletak di Halmahera bagian barat, Maluku Utara, sedikitnya lima kali meletus pada Rabu lalu.
Berdasarkan rangkuman yang diunggah akun PVMBG X, erupsi Gunung Ibu terakhir terjadi pada Rabu pukul 21.30 WIB dengan tinggi gumpalan abu ± 400 m. Ledakan tersebut terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 57 detik.
Sebelum terjadi letusan pukul 19.58, ketinggian kolom abu terpantau berada pada ketinggian ± 3000 m. Ledakan tersebut terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 112 detik.
Letusan pertama Gunung Ibo terjadi pada Rabu pekan lalu pukul 14.09 WIB. Ledakan tersebut terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 78 detik.
Selain itu, erupsi Gunung Ibu terjadi pada pukul 15.22 WIT dengan tinggi gumpalan abu ± 500 m dari ketinggian teramati. Ledakan tersebut terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 43 detik.
Kemudian pada pukul 16.34 ketinggian kolom abu sudah lebih dari ± 500 m. Ledakan tersebut terekam seismograf dengan magnitudo maksimum 28 mm dan durasi 56 detik.
(anak)