Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan Selasa (24/12) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pertumbuhan tersebut didukung oleh data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang optimis serta peningkatan permintaan minyak di India, importir minyak terbesar ketiga di dunia.
Minyak mentah berjangka Brent naik 33 sen, atau 0,45 persen, menjadi US$72,95 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 29 sen, atau 0,42 persen, menjadi $69,53 per barel pada saat yang sama.
Pesanan bahan pokok baru buatan AS naik pada bulan November karena kuatnya permintaan mesin. Selain itu, penjualan rumah baru juga mulai pulih, menandakan perekonomian AS berada pada posisi kuat di akhir tahun.
Amerika adalah konsumen minyak terbesar di dunia. Dalam jangka pendek, para pedagang akan mencari petunjuk mengenai permintaan AS dari data persediaan minyak mentah dan bensin yang akan dirilis hari ini oleh kelompok industri American Petroleum Institute.
“Saya menduga harga minyak mentah akan tetap berada dalam kisaran ketat pada harga $69,50 per barel, mungkin sampai Wall Street dibuka kembali (pada 27 Desember),” kata analis pasar IG Tony Sycamore kepada Reuters.
Sementara itu, impor minyak mentah India naik 2,6 persen tahun ke tahun menjadi 19,07 juta ton di bulan November. Tingginya permintaan minyak di India disebabkan oleh meningkatnya aktivitas ekonomi dan perjalanan.
Upaya baru yang dilakukan oleh mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hamas mendapatkan momentum di Timur Tengah bulan ini, kata para pejabat Israel dan Palestina. Namun perbedaan pendapat yang signifikan tidak terselesaikan.
(fby/pta)