Jakarta, CNN Indonesia —
Prosesi planet menjadi salah satu momen yang dinantikan di tahun 2025. Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Uranus tampil berjajar di langit dalam prosesi planet ini.
Gerhana Puanandra Putri, peneliti Pusat Penelitian Antariksa BRIN, mengatakan fenomena tersebut akan terlihat mulai 21 Januari 2025.
“Pawai Planet-Planet pada Januari 2025 akan menampilkan fenomena lima planet terdekat Bumi, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam,” ujarnya dalam siaran resmi BRIN laporan. situs web.
Namun hanya empat planet yang terlihat dengan mata telanjang, yakni Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Karena Uranus sangat kecil, sangat sulit membedakannya dengan bintang lain, jelas Puan.
Momen ini jarang terjadi, karena biasanya planet-planet tersebut harus diamati pada waktu yang berbeda.
Prosesi planet adalah istilah yang digunakan untuk menyebut empat atau lebih planet di langit malam sekaligus. Istilah ini bukanlah istilah astronomi resmi.
Namun, NASA diketahui menyebut fenomena ini sebagai “planet march”. Istilah resminya adalah kesejajaran planet.
Menurut Cnet, beberapa penjelasan atas ungkapan tersebut antara lain adalah planet-planet berdekatan pada sisi Matahari yang sama. Planet-planet tidak pernah berbaris persis seperti yang ditunjukkan pada gambar, namun semuanya bisa saja berada pada sisi Matahari yang sama dan relatif dekat pada garis yang sama.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari, prosesi dan penyelarasan planet adalah hal yang sama dan menggambarkan penampakan beberapa planet di langit malam pada waktu yang bersamaan.
Planet-planet ini mungkin tidak berdekatan dalam orbitnya, namun dapat dilihat dari sudut pandang Bumi.
Pakar astronomi BRIN Thomas Jamaluddin mengatakan fenomena parade planet merupakan kejadian biasa dan sering terjadi karena letak planet-planet yang dekat dengan orbit bumi mengelilingi Matahari sehingga selalu mengelilingi ekliptika. Namun fenomena ini tergolong langka karena lebih dari tiga planet terletak pada satu baris.
Fenomena enam planet berturut-turut disebut langka karena terdapat lebih dari tiga planet berturut-turut, kata Thomas beberapa waktu lalu.
Keselarasan planet terjadi karena semua planet di tata surya mengorbit matahari pada bidang yang kurang lebih datar yang disebut ekliptika. Beberapa planet berada tepat di atas atau di bawah bidang ini.
Itu tergantung pada cara bintang, termasuk Matahari, terbentuk. Bintang bayi di awan materi mulai berputar; Awan disekitarnya menjadi piringan yang menyediakan makanan bagi bayi bintang.
Sebuah planet terbentuk dari sisa-sisa piringan tersebut, dan jika dibiarkan, planet tersebut akan tetap seperti itu.
(tim/dmi)