Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Jumat, memanggil mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly untuk didengarkan sebagai saksi dalam penyidikan dugaan suap mantan calon legislatif PDIP Harun Masika. 12).
Benar, pemanggilan dijadwalkan besok [hari ini, Jumat], kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Kamis (12/12).
Belum diketahui apakah Yasonna akan menghadiri panggilan tersebut. Sebelumnya, Yasonna mengaku belum menerima undangan.
Saya belum terima undangannya. Saya juga bingung kapasitasnya sebagai saksi apa, kata Yasonna kepada CNIndonesia.com melalui laporan tertulis.
Harun tercatat akan berangkat ke Singapura dan kembali ke Indonesia pada tahun 2020.
Saat itu, Yasonna menjabat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas lalu lintas orang masuk dan keluar Indonesia melalui Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pada Kamis, 5 Desember 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan surat perintah penangkapan baru terhadap Harun Masika. Ada empat foto Harun di surat perintah penangkapan.
Berbeda dengan surat pertama tahun 2020 yang hanya memuat foto dan tak ada ciri khusus mantan calon legislatif PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Surat perintah penangkapan DPO itu dikeluarkan tak lama setelah Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait menggelar sayembara senilai Rp8 miliar bagi siapa saja yang bisa menemukan dan menangkap Harun.
Harun berhadapan dengan hukum karena diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk ditunjuk menggantikan Nazarudin Kiemas yang lolos DLR namun meninggal dunia.
Ia diduga menyiapkan komisi sekitar Rp 850 juta untuk berangkat ke Senayan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Harun berada di tempat yang masih bisa diawasi namun tidak bisa ditangkap.
“Informasi untuk merebut posisinya, penyidik juga masih menelusuri, memeriksa, kembali dengan teliti, masih bisa ditelusuri, ini hanya petunjuk yang saya sampaikan sebelumnya, bukan berarti saya secara spesifik mengatakan dia di dalam atau di luar. negara,” kata Tessa, Jumat (6/12) malam.
(Ya)