Jakarta CNN Indonesia —
Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly (Menkumham) hari ini, Jumat (13/12), meminta penjadwalan ulang penyidikan kasus dugaan suap mantan calon wakil PDIP Harun Masiku.
“Untuk kasus YSL, informasi dari penyidik meminta agar perkaranya dijadwal ulang. Karena ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahahardika Sugiarto saat dikonfirmasi.
Harun terlihat berangkat ke Singapura dan kembali ke Indonesia pada tahun 2020.
Saat itu, Yasonna yang juga anggota PDIP menjabat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas pergerakan orang masuk dan keluar Indonesia melalui Direktur Jenderal Departemen Imigrasi.
Yasonna sebelumnya mengaku tidak mendapat undangan mengikuti ujian.
“Saya belum menerima undangan. Saya juga bingung dengan kemampuan saya sebagai saksi,” kata Yasonna dalam pesan yang dikirimkan kepada CNNndonesia.com Pada Kamis (12/12)
Pada Kamis, 5 Desember 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan surat perintah penangkapan baru terhadap Harun Masiku. Ada empat foto Harun dalam surat perintah penangkapan tersebut.
Berbeda dengan surat pertama yang ditulis pada tahun 2020 yang hanya berisi foto. Dan tidak ada ciri khas mantan calon legislatif PDI Perjuangan (PDIP).
Surat perintah penangkapan DPO dikeluarkan tak lama setelah Menteri Perumahan dan Perkotaan Maruara Sirait meluncurkan kontes senilai R8 miliar bagi siapa saja yang dapat menemukan dan menangkap Harun.
Harun terancam hukum karena diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditunjuk menggantikan Nazaruddin Keemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia.
Dia disebut-sebut menyiapkan suap sekitar R850 juta untuk berangkat ke Senayan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Harun dalam posisi masih bisa diawasi. tapi tidak bisa ditangkap
“Informasi yang merinci posisinya. Penyidik masih melakukan pencarian, peninjauan kembali, dan masih bisa dilakukan penyidikan. Ini hanyalah petunjuk yang saya berikan sebelumnya. Itu tidak berarti aku memberitahunya secara spesifik. Di dalam atau di luar negeri,” kata Tessa, Jumat malam (12/06) (yoa/fra).