Jakarta, CNN Indonesia
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pesawat milik Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air meminta agar dampak kecelakaan yang terjadi di beberapa negara belakangan ini dikaji.
Salah satunya adalah Jeju Air Boeing 737-800 yang jatuh di Korea Selatan.
Erick mengangkat isu tersebut usai mengumpulkan para pemilik Garuda Indonesia, Citylink, Pelita Air, Airnav, dan Angkasa Pura di BUMN pada Kamis (2/1).
“Kami sedang meninjau pesawat milik maskapai untuk memastikan kondisinya baik, sehingga kami sangat peduli terhadapnya,” kata Eric.
Erick tidak hanya menginstruksikan pihak maskapai tetapi Angkasa Pura untuk memastikan bandara aman.
Kemudian, untuk AirNav, ia meminta memprediksi kondisi lalu lintas penerbangan yang tidak biasa. Pasalnya, banyak kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh faktor eksternal, misalnya tabrakan burung dengan pesawat atau tabrakan hewan dengan burung.
“Kami akan mengirimkannya ke AirNav untuk peringatan dini jika ada kemungkinan terjadi sesuatu,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Karthik Virjotmodjo mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk memperkirakan dampak dari beberapa kecelakaan tersebut.
Salah satunya melalui pemeriksaan di Garuda Maintenance Facility (GMF), anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan dan inspeksi pesawat.
Jika ditemukan kelainan pada Garuda, Citylink, atau Pelita Air segera diperbaiki.
“Di GMF, kejanggalan dianalisis dan segera dilakukan koreksi. Keselamatan adalah yang utama. Kami memastikan pesawat Garuda, Citylink, Pelita memiliki ventilasi yang baik. GMF menjaga utilitas dan keselamatan pesawat kami.” .
(pada awal / Agustus)